Sejarah Wabah Flu Terparah Di Dunia

Flu Spanyol

Flu Spanyol, yang termasuk terkenal bersama pandemi flu 1918, adalah pandemi influenza yang sangat sangat mematikan yang menyebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1. Virus ini menjangkiti sekitar 500 juta orang (sepertiga berasal dari populasi dunia pada kala itu) dalam empat gelombang berturut-turut berasal dari Februari 1918 sampai April 1920. Korban meninggal kebanyakan perkirakan antara 17 juta dan 50 juta jiwa, dan barangkali meraih 100 juta jiwa, sehingga pandemi ini jadi salah satu pandemi paling mematikan dalam histori umat manusia.

Flu Spanyol

Pengamatan pertama bagi penyakit selanjutnya kematiannya dokumentasikan  Amerika Serikat (di Kansas dan Kota New York), Prancis, Jerman, dan Britania Raya. Untuk melindungi moral, sensor yang berlakukan selama Perang Dunia I memperkecil pelaporan awal. Surat kabar bebas melaporkan pengaruh epidemi di Spanyol yang tidak terdampak, seperti penyakit parah Alfonso XIII dan cerita-cerita ini seolah mengesankan bahwasanya Spanyol sangat terdampak oleh epidemi. Oleh karenanya, penyakit ini menamakan flu “Spanyol”. Data histori dan epidemiologi tidak lumayan untuk mengidentifikasi bersama tentu asal geografi pandemi, bersama pandangan yang bervariasi berkenaan wilayah.

Mayoritas Korbannya Adalah Anak Anak

Kebanyakan wabah influenza menewaskan penduduk umur muda dan umur tua bersama perbandingan yang tidak berimbang. Bersama tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi bagi mereka yang berada di antaranya. Tetapi pandemi infuelns membuat tingkat kematian yang lebih tinggi berasal dari perkiraan bagi remaja. Ilmuwan menawarkan lebih dari satu penjelasan yang barangkali bagi tingkat kematian yang tinggi semasa pandemi. Beberapa analisis tunjukkan virus itu sangat mematikan gara-gara membuat badai sitokin yang menyebabkan kerusakan sistem imun yang lebih kuat pada remaja. Analisis yang berlawanan pada 2007 berasal dari jurnal kedokteran berasal dari zaman pandemi menemukan bahwa infeksi virus tidak lebih agresif daripada galur influenza lainnya. Sebaliknya, malagizi, kamp medis dan rumah sakit yang penuh, dan juga higienitas yang buruk, perparah pula oleh perang pada kala itu, mendorong superinfeksi bakteri. Superinfeksi ini menewaskan lebih dari satu besar korban.

Flu Spanyol 1918 adalah pandemi pertama berasal dari dua pandemi yang sebabkan oleh virus influenza A H1N1, manakala pandemi kedua adalah pandemi flu babi 2009.

Asal Mula Flu Spanyol

Flu Spanyol termasuk terkenal bersama nama Influenza 1918 adalah penyakit yang sebabkan oleh virus H1N1 bersama gen asal unggas. Penyakit menyebar ke semua dunia dalam kurun kala 1 tahun, yakni 1918 sampai 1919. Amerika jadi area yang paling banyak melaporkan persoalan kematian akibat Flu Spanyol, yakni meraih 675 ribu orang. Walaupun bernama Flu Spanyol, penyakit ini bukan berasal berasal dari Spanyol.

Hingga kala ini, belum diketahui tentu berasal dari mana virus yang membuat Flu Spanyol berasal. Namun, diketahui penyakit ini pertama kali terlihat di angkatan militer Amerika Serikat, pada musim semi 1918. Pada musim panas 1918 virus ini telah menyebar cepat sampai ke Eropa, seperti Jerman, Prancis, sampai Austria. Sekolah pun melaporkan banyak anak-anak yang sakit dan tidak hadir.

Flu Spanyol pun masuk ke Inggris pada bulan Juli 1918. Penyakit ini membuat lebih dari satu pabrik kekurangan pekerja gara-gara laporan infeksi yang tinggi dalam satu hari. Untuk selesaikan virus ini, pemerintah mengimbau penduduk untuk tidak berjabat tangan, beraktivitas di dalam rumah, dan gunakan masker. Sekolah dan area lazim seperti teater termasuk menutup fungsi jauhi perkumpulan massa. Bahkan, Departemen Kesehatan New York membuat peraturan meludah di jalan-jalan termasuk kelakuan ilegal. Laporan infeksi Flu Spanyol baru pun perlahan-lahan alami penurunan dan hilang.

Itu lah berita tentang sejarah flu Spanyol yang pernah menggoyahkan dunia. Jika kamu sedang mencari website untuk menambah wawansan kamu, bisa mengunjungi beritague karena disana banyak artikel yang bisa menambah wawasan kamu. Terimakasih