Sejarah Singkat Olahraga Karate dan Teknik Dasarnya

 

Pada artikel kali ini akan membahas tentang olahraga karate mulai dari sejarah dan teknik dasarnya. Karate adalah olahraga beladiri yang berasal dari Jepang dan menitikberatkan serangan pada ketepatan tendangan dan pukulan tanpa alat. Teknik dasar karate ada tiga, yaitu kihon, kata, dan kumite.

Untuk karateka yang sudah ahli, memecahkan balok kayu atau batu bata menggunakan tangan kosong adalah hal lumrah. Selain soal kekuatan fisik, karate juga mengedepankan ketepatan waktu, taktik, semangat, dan kedisiplinan.

olahraga karate

Sejarah Olahraga Karate

Olahraga Karate adalah seni bela diri berasal dari Okinawa, Jepang. Olahraga ini terinspirasi dari seni bela diri kenpo berasal dari Cina dan pertama kali diperkenalkan kepada warga Jepang pada tahun 1916 oleh Gichin Fukanosi.

Secara harafiah, karate berarti tangan kosong. Namun menurut Gichin, kata “Kara” pada karate juga bisa diartikan sebagai sifat jujur dan rendah hati. Indonesia sendiri, karate pertama kali dibawa oleh mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang. Lalu pada tahun 1964, terbentuklah induk organisasi karate pertama di negara ini bernama Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI).

Pada tahun 1972, setelah banyaknya perkembangan yang terjadi, nama PORKI berubah menjadi Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI).

Perkembangan Olahraga Karate

Beberapa tahun setelah PORKI berdiri, muncul mahasiswa-mahasiswa Indonesia dari Jepang, seperti Setyo Haryono, Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin, dan Chairul Taman, yang ikut mengembangkan olahraga Karate di Indonesia. Mereka dibantu mengembangkan Karate oleh orang-orang Jepang datang ke Indonesia, seperti Matsusaki, Ishi, Hayashi, dan Oyama.

Karate mendapat sambutan dengan baik oleh masyarakat Indonesia, terbukti dengan munculnya berbagai organisasi pengurus Karate dengan berbagai alirannya. Sayangnya, perbedaan aliran ini memicu terjadinya konflik dalam tubuh PORKI. Kendati demikian, masalah tersebut berhasil selesaikan setelah terjadi kesepakatan dari para tokoh Karate untuk kembali bersatu dan fokus mengembangkan Karate Indonesia.

Oleh sebab itu, pada 1972, Kongres ke-IV PORKI menghasilkan terbentuknya suatu wadah karate bernama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI). Dari awal FORKI berdiri sampai saat ini, organisasi ini urus oleh Pengurus Besar (PB) sudah pimpin oleh tujuh orang Ketua Umum.

Teknik Dasar Olahraga Karate

Teknik dasar dalam karate ada tiga, yaitu sebagai berikut ini.

1. Kihon

Kihon adalah teknik-teknik dasar dalam latihan karate. Ini adalah teknik pertama akan pelajari saat seseorang ingin mendalami ilmu bela diri ini.

Teknik yang pelajari dalam kihon adalah teknik berdiri (Dachi), teknik pukulan (Tsuki), teknik tangkisan (Uke), teknik tendangan (Geri), dan teknik sentakan (Uchi).

Kihon mulai dengan mempelajari pukulan dan tendangan. Pada tahap ini, Anda mendapatkan sabuk putih. Lalu setelah itu, saat sudah mulai belajar bantingan, akan ada kenaikan tingkat menjadi sabuk cokelat.

Orang yang sudah mendapatkan sabuk hitam atau DAN, anggap sudah menguasai semua teknik karate dengan baik.

2. Kata

Kata adalah latihan jurus. Pada tahap ini, Anda tidak hanya akan berlatih secara fisik, tapi juga mempelajari prinsip bertarung.

Gerakan-gerakan dasar yang sudah pelajari pada tahap Kihon, akan merangkai menjadi sebuah pola serangan pada tahap ini.

Setiap gerakan yang ajarkan pada tahap kata, memiliki ritme gerakan hingga pola pernapasan yang berbeda.

3. Kumite

Kumite adalah latihan bertanding. Latihan ini hanya bisa lakukan oleh orang yang sudah memegang minimal sabuk biru.