Sejarah Erigo, Brand Lokal yang Mendunia

Siapa Pemilik Erigo, Brand Lokal yang Go Internasional

kompihub.com – Nama Brand Erigo menjadi salah satu kebanggaan anak muda Indonesia. Apalagi Erigo berhasil tampil di New York Fashion Week tahun lalu. Bahkan mengutip detik.com, beberapa waktu lalu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat perusahaan tekstil, Erigo. Dalam kunjungan ini, Zulhas menjanjikan agar Erigo bisa mendapatkan tambahan investor.

Janji itu diungkapkan ketika, keduanya bercakap-cakap mengenai berdirinya Erigo. Awalnya Founder dan CEO Erigo Muhammad Sadad bercerita bahwa baru mendapatkan investor yakni Deddy Corbuzier yang diketahui berinvestasi sebesar Rp 10 miliar.

Brand lokal kebanggaan Indonesia, Erigo Store belum lama ini ramai di media sosial karena iklan brand Erigo terpampang nyata di Time Square, New York, Amerika Serikat (AS). Time Square merupakan pusat komersial, hiburan dan destinasi yang wajib dikunjungi turis ketika datang ke AS.

CEO Erigo Store, Muhammad Sadad membagikan hal tersebut melalui akun Instagram pribadinya. Ia mengunggah foto dan video yang menunjukkan iklan Erigo terpampang di layar salah satu gedung di Time Square. Sebuah kebanggaan yang luar biasa ya!

Sejarah Erigo

“Dua tahun lalu, kita masih sebelas (pegawai) di Parung. Sekarang, ada di sini, guys,” tulis Sadad pada caption unggahannya.

Untuk diketahui, iklan tersebut memang bertujuan untuk peluncuran brand Erigo di AS. Erigo akan memperluas pasarnya ke AS mulai pada 4 April 2021.

Selain itu, Erigo juga turut mengusung kampanye #StopAsianHate yang merupakan gerakan anti kekerasan pada warga Asia di AS. Erigo pun menjadi bukti bahwa produk lokal Indonesia memiliki potensi besar di luar negeri.

“Alhamdulillah kita mendapatkan investor pertama Deddy Corbuzier, setelah 10 tahun nggak ada investor luar. Dia yang pertama. Untuk pengembangan bisnis, capek juga pak kalau nggak ada modal, untuk urus ke bank harus ada aset dan lain-lain,” ucapnya.

Kemudian Zulhas membalas dengan menjanjikan akan dicarikan investor untuk Erigo. Mengingat menurutnya Erigo sudah membuktikan bisa berkembang meski di tengah pandemi Covid-19. Menurut Zulhas pengusaha dalam negeri memang perlu didukung, daripada produk di Indonesia hanya dibanjiri dengan produk bekas atau impor.

CEO Erigo Muhammad Sadad mengungkapkan keberhasilan yang tampak dimiliki oleh Erigo saat ini didapatkan bukan dengan cara yang instan.

Perjalanannya di industri pakaian dimulai sejak tahun 2011 dari sebuah studio kamar salah satu apartemen di wilayah Depok, tanpa karyawan atau tim satu pun.

Tahun 2013 dikisahkan Sadad menjadi awal mula dirinya melahirkan nama Erigo sebagai sebuah identitas brand bisnis fashion-nya hingga kini bisa menjadi UMKM inspiratif yang naik kelas.

Sadad mengaku awalnya Erigo mengusung konsep bertemakan batik dan ikat pada produk-produknya. Akan tetapi, setelah satu tahun perjalanan, Sadad merombak brand identity-nya menjadi tema casual fashion yang dipertahankan hingga saat ini.

Ia mengakui keputusan tersebut dipilih mengingat tren fashion yang terus bergerak dengan cepat, ditambah banyaknya persaingan yang semakin kuat.

Kendati harus berganti, Sadad mengaku perubahan tersebut membuat brand DNA Erigo semakin kuat dan dikenal sebagai brand lokal dengan produk casual hingga saat ini.