Pertempuran Surabaya Dan Tokoh Besarnya

Dalam Artikel ini aku dapat mengatakan tentang Pertempuran Surabaya samapi terkenaln bersama hari pahlawan. Peristiwa 10 November 1945 yang saat ini terkenal sebagai hari Pahlawan. Merupakan satu peristiwa heroik segenap rakyat Indonesia. Dalam mempertahankan kemerdekaan yang proklamasikannya terhadap 17 Agustus 1945.

Penyebab Pertempuran Surabaya

pertempuran surabaya

Tanggal 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari sesudah itu terhadapĀ  menurut beritague pada tanggal 8 Maret 1942 pemerintah kolonial Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Kekaisaran Jepang berdasarkan Perjanjian Kalijati. Setelah penyerahan tanpa syarat tersebut, Pulau Jawa secara resmi menduduki oleh Jepang. Tiga tahun berjalan, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah jatuhnya bom atom Amerika Serikat ke kota Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945. Kemudian terhadap 14 Agustus 1945 berlangsung kekosongan kekuasaan. Dalam kekosongan kekuasaan asing tersebut, Soekarno sesudah itu memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terhadap tanggal 17 Agustus 1945.

Inggris Meminta Indonesia untuk Menyerah

Pada tanggal 27 Oktober, lewat pesawat Dakota beredar sebuah selebaran yang tertulis oleh Inggris. Selembaran itu menyebar ke beraneka lokasi seluruh Indonesia berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Selebaran itu tertanda tatangani oleh Mayor Jenderal Hawton.

Isi berasal dari selebaran tersebut ternyata adalah sebuah ultimatum yang bertujuan kepada pasukan Indonesia untuk menyerah kepada pihak Sekutu dalam kala 48 jam. Jika permohonan kita tidak menurut maka konsekuensi yang kita terima adalah peperangan. Hal itu mengakibatkan pasukan Indonesia di Surabaya jadi membenci pasukan Inggris dan terlihat seruan di radio untuk mengusir pihak Inggris berasal dari lokasi tersebut.

Keadaan Semakin Memburuk Yang Menjadi Penyebab Pertempuran Surabaya

Situasi memanas dan peperangan tidak sanggup terhindark. Pada 27 Oktober pukul 2 siang, berlangsung kontak senjata pertama pada pasukan pemuda PRISAI dan pasukan Gurka yang berasal berasal dari pihak Sekutu. Mallaby pun jadi berani menguasai kendaraan berat pasukan Indonesia dan pihak Inggris terhitung jadi mengevakuasi wanita dan anak-anak berasal dari Kamp Gubeng.

Pertempuran tidak sanggup terelakkan. Gabungan pada TKR, Polisi, dan terhitung badan perjuangan yang menyerang Inggris di Kota Surabaya bersatu padu melawan. Serangan ini berlangsung hingga 29 Oktober 1945 dan dikepalai oleh Komando Jenderal Mayor Yonosewoyo.

Dampak Pertempuran Surabaya

Posisi Mallaby sebagai pemimpin pasukan kota Jawa Timur sesudah itu menggantikan Mayor Jenderal Robert Mansergh yang terhitung Komandan 5 Inggris. G Moedjanto dalam Indonesia Abad ke-20 (1998) menuliskan. Tanggal 9 November 1945 Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya, yang isinya pada lain: Seluruh pemimpin Indonesia di Surabaya wajib melaporkan diri. Seluruh senjata yang milik Indonesia di Surabaya wajib menyerahkan kepada Inggris. Para pemimpin Indonesia di Surabaya wajib bersedia di tandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Para pemimpin perjuangan, arek-arek Surabaya, dan segenap rakyat tidak mengindahkan ancaman Inggris. Maka, terjadilah pertempuran besar di Surabaya terhadap 10 November 1945.

M.C. Ricklefs dalam A History of Modern Indonesia (1993) mencatat, efek berasal dari peristiwa bersejarah ini menewaskan setidaknya 6.000-16.000 orang berasal dari pihak Indonesia. Sedangkan korban tewas berasal dari pasukan Sekutu kira-kira sejumlah 600-2.000 orang. Tak cuma itu. Menurut Stanley Woodburn Kirby dalam The War Against Japan (1965), tidak kurang berasal dari 200.000 orang yang terdiri berasal dari rakyat sipil terpaksa mengungsi berasal dari Surabaya ke daerah-daerah yang lebih aman akibat pecahnya pertempuran tersebut.

Tokoh Pertempuran Surabaya

Gubernur Suryo

Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo adalah Gubernur Jawa Timur yang jadi pencetus Pertempuran Surabaya 10 November 1945.

Menurut info pegiat histori Surabaya Kuncarsono, Gubernur Suryo jadi tokoh Pertempuran Surabaya yang paling sibuk.

Selama Pertempuran Surabaya berlangsung, Gubernur Suryo melakukan komunikasi intens untuk meminta dukungan terhadap pemimpin negeri layaknya Bung Karno dan Bung Hatta. Terutama dikala Inggris mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945.

Pada 9 November pukul 23.00 WIB, gubernur yangterkenal dengan nama Raden Suryo ini terhitung membacakan ketentuan dapat menghadapi sekutu hingga titik darah penghabisan. Pidato tersebut sesudah itu dikenal bersama ‘Komando Keramat’.

Bung Tomo PemimpinĀ Pertempuran Surabaya

Salah satu tokoh paling perlu didalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945 adalah Bung Tomo.Kala itu, pidato Bung Tomo berhasil membangkitkan semangat rakyat Surabaya untuk ulang melawan para penjajah.

Mayjen Sungkono

Mayjen Sungkono adalah komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang memimpin langsung pertempuran di seluruh kota Surabaya.

Terhitung terus menyerukan dan berteriak-teriak berikan komando lewat radio, dalam memimpin pertempuran.

HR Mohammad Mangoendiprodjo

Mayjen TKR HR Mohammad Mangoendiprojo adalah Pimpinan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang berperan perlu didalam Pertempuran Surabaya.

Seperti yang tertul web resmi DPAD Jogja, HR Mohammad Mangoendiprodjo berperan sebagai wakil Indonesia dalam kontak biro bersama pasukan Inggris di Surabaya.

Mangoendiprodjo terhitung sempat membahayakan nyawanya untuk menghindar pasukan Inggris yang menempati gedung Bank International.

Sekian dari artikel saya tentang pertempuran Surabaya. Yang menyebabkan banyak kematian tokoh besar Indonesia. Maaf jika ada salah dalam penggunaan kata yang tidak mengenakan hati. Terimakasih