Keberhasilan Timnas Maroko Usir Spanyol dari Piala Dunia 2022

Maroko Usir Spanyol dari Piala Dunia 2022! 5 Pelajaran dari Duel 120 Menit dan Drama Adu Penalti

kompihub.com – Timnas Maroko memaksa Spanyol angkat kaki dari Piala Dunia 2022 Qatar. Selasa (6/12/2022), Maroko melewati duel alot 120 menit untuk mengalahkan Spanyol di babak adu penalti dengan skor telak 3-0. Bermain di Education City Stadium, Maroko tampil tangguh untuk merebut tiket perempat final dari Spanyol. Hakim Ziyech dkk. menang dramatis di babak adu penalti.

Sesuai prediksi, Maroko tampil tangguh untuk membuat Spanyol kesulitan. Bahkan 45 menit pertama Maroko tampak lebih berbahaya daripada La Roja. Spanyol bangkit di babak kedua, tapi tidak ada gol hingga 90 menit berakhir. Laga bahkan masih terkunci tanpa gol hingga 120 menit berlalu.

Lanjut ke babak adu penalti, Yassine Bounou kiper Maroko tampil luar biasa dengan menepis tiga penalti lawan. Maroko menang telak 3-0 dan berhak melaju ke babak perempat final. Kemenangan Maroko atas Spanyol kali ini juga menyisakan setidaknya 5 pelajaran menarik. Apa saja? Scroll ke bawah yuk, Bolaneters!

Nama kiper Manchester United (MU), David de Gea, mendadak menggema di jagat maya setelah Timnas Spanyol tersingkir dari Piala Dunia 2022. Warganet mendadak rindu dengan David de Gea.

Timnas Spanyol tersingkir dari Piala Dunia 2022 setelah takluk 0-3 dari Maroko dalam drama adu penalti, Rabu (7/12/2022) malam WIB. Sebelumnya, kedua tim terlebih dulu bermain imbang 0-0 sepanjang waktu normal dan perpanjangan waktu.

Maroko super-agresif di babak pertama, kelelahan di babak kedua

Maroko langsung tancap gas dan coba memberikan segalanya di 45 menit pertama. Babak pertama jadi milik Hakim Ziyech dkk. Spanyol sulit mengembangkan permainan. Terbukti, Spanyol mendominasi penguasaan bola sampai 69% di babak pertama, tapi justru Maroko yang lebih banyak mendapatkan peluang atau celah serangan.

Maroko kemudian menurunkan tempo di babak kedua, sepertinya untuk menjaga stamina. Untungnya mereka masih bisa menjaga gawang tidak sampai kebobolan.

Penguasaan bola Spanyol yang tak berarti

Tim yang mendominasi sampai tiga perempat total persentase penguasaan bola seharusnya bisa menang, atau paling tidak mencetak gol. Nahas, Spanyol tidak demikian.

La Roja memang membawa bola, tapi mereka tidak tahu bola tersebut harus diapakan. Aliran umpan Spanyol hampir tidak berarti, tidak benar-benar mengancam. Tercatat, Spanyol hanya melepas satu tembakan tepat sasaran selama 120 menit. Tentu catatan buruk untuk tim yang digadang-gadang jadi juara.

Pahlawan Maroko: Yassine Bounou dan Achraf Hakimi

Ada dua pahlawan Maroko di balik kemenangan atas Spanyol: Yassine Bounou dan Achraf Hakimi. Keduanya jadi penentu di babak adu penalti. Bounou, kiper Sevilla, memaksa tiga eksekutor pertama Spanyol gagal melakukan tugasnya. Sarabia, Soler, dan Busquets gagal mengeksekusi penalti.

Kerja keras Bounou kemudian dituntaskan Hakimi yang jadi penendang keempat Maroko. Di panggung terbesar dunia, dengan tekanan masif, Hakimi melepas eksekusi Panenka untuk menaklukkan Unai Simon. Impresif.