Daftar Negara yang Pernah Alami Kudeta Militer
Daftar Negara yang Pernah Alami Kudeta Militer
kompihub.com – Suasana politik Myanmar memanas. Para pemimpin sipil seperti Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint ditangkap, Senin (1/2/2021). Penangkapan tersebut berujung pada kudeta militer. Pihak militer Myanmar mengumumkan bahwa kekuasaan saat ini untuk sementara dipegang oleh Jenderal Senior Min Aung Hlaing. Kondisi politik yang memanas akibat kudeta militer juga pernah dialami Indonesia. Salah satunya saat peralihan kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Soeharto.
Daftar sejarah kudeta militer dunia bertambah panjang setelah terjadinya penggulingan pemerintahan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok, yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan pada 1 September 2021. Berikut rentetan peristiwa kudeta militer yang pernah terjadi di seluruh dunia dan mengubah jalannya sejarah, seperti yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya
1. Kudeta militer Kuba
Pada 1933, Fulgencio Batista memimpin pemberontakan yang dikenal dengan Revolt of the Sergeants, sebagai bagian dari kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan Gerardo Machado.
Mantan kolonel Kuba ini memegang kekuasaan sebagai presiden dari 1940 sampai 1944. Setelah itu Batista pindah ke Florida. Fulgencio Batista kemudian kembali ke Kuba pada 1952 untuk berpartisipasi dalam pemilu. Namun 3 bulan sebelum pemungutan suara, Batista kembali mengorganisir kudeta militer ketika ia melihat ada kemungkinan kekalahan. Fulgencio Batista digulingkan pada tahun 1959 dalam Revolusi Kuba yang dipimpin oleh Fidel Castro.
2. Kudeta di Turki
Pada 15 Juli 2016, sebuah upaya kudeta menandai titik balik monumental dalam sejarah politik Turki. Dilansir dari sumber terpercaya, satu seksi militer Turki melancarkan operasi terkoordinasi di beberapa kota besar untuk menggulingkan pemerintah dan melengserkan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Tentara dan tank turun ke jalan.
Ledakan terdengar di Ankara dan Istanbul. Jet tempur Turki menjatuhkan bom di gedung parlemen. Namun ketika berita tentang upaya kudeta menyebar di media sosial, ribuan warga sipil menentangnya. Mereka turun ke jalan dan alun-alun di sekitar Anatolia, dengan hanya membawa peralatan dapur demi menentang kudeta tersebut. Kudeta gagal.
3. Kudeta militer Filipina
Pada September 1972, Ferdinand Marcos memberlakukan darurat militer di Filipina untuk mengambil alih kekuasaan pemerintahan Diosdado Macapagal. Pada 21 September, Marcos menandatangani proklamasi yang sebelumnya direncanakan pada 17 September 1972. Hukum dan rezimnya dicabut pada 1981.
4. Thailand
Pada 22 Mei 2014, militer Thailand melancarkan kudeta untuk menggulingkan pemerintah terpilih. Alasannya untuk memulihkan ketertiban dalam menghadapi demonstrasi melawan pemerintah Thaksin Shinawatra. Seperti diberitakan Reuters, tiga tahun setelahnya konstitusi sokongan militer telah diratifikasi dan disetujui dalam referendum. Dengan perubahan, Raja Vajiralongkorn meningkatkan kekuasaannya, melalui pemilihan umum.
Sampai tahun kemarin, lebih dari 12.000 orang bergabung dengan “Run Against Dictatorship”. Sebuah gerakan anti-pemerintah. Kemudian pada 18 Juli 2020, sekitar 2.500 pengunjuk rasa berkumpul di Monumen Demokrasi. Ini merupakan salah satu demonstrasi terbesar sejak kudeta, yang menyerukan pembubaran parlemen dan pemilihan baru.