Perkenalan Singkat Negara Gajah Putih Thailand

Siapa Sih Negara Gajah Putih Thailand itu?

Thailand Negara Gajah Putih

Artikel ini akan memberikan sedikit informasi mengenai Negara Gajah Putih Thailand. Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara berbatasan dengan Laos dan Kamboja pada bagian sisi Timur, Malaysia dan Teluk Siam pada bagian selatan, sedangkan bagian baratnya perbatasan antara Myanmar juga Laut Andaman.
Thailand juga dikenal dengan nama Siam. Pada Abad ke-16 orang Eropa tiba di Thailand dengan misi Diplomatik Portugis ke Ayutthaya tahun 1511. Eropa pada masa itu sangat kuat menduduki wilayah di IndoTiongkok, dimana Thailand kehilangan sebagian besar wilayahnya oleh Prancis juga Inggris. Jadi pada pertengahan abad ke -19, Thailand memodernisasi negaranya sesuai dengan standar Barat. Thailand adalah anggota pendiri Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) serta tetap menjadi sekutu utama Amerika Serikat.

Perekonomian di negara Thailand si Gajah Putih

Pada tahun 1985 sampai dengan tahun 1995, Negara Thailand menikmati pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia rata-rata 9% pertahun juga meningkatkan mata uang kerajaan Thailand yaitu Bath. Tahun 1997, Thailand mengalami krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengembangkan Baht. Saat itu mata uang Thaialnd mempunyai nilai 25 Baht untuk satu dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998 dan ekonominya melemah sebesar 10,2% di tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas ke krisis finansial Asia.

Thailand Pulih kembali pada tahun 1998 dengan penguatan ekonomi sebesar 4,2% & tumbuh 4,4% pada tahun 2000 berasal dari hasil ekspor yang juga kuat kemudian meningkat hingga 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan ekonomi Thailand tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, & diperkirakan pada 8%~10% pada tahun 2004~2005. Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan Thai, dan industri ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Kerajaan Thai. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta).

Pertanian Negara Thailand si Gajah Putih

Thailand merupakan negara pengeksor produk pertanian dunia. Ekonomi Thailand bergantung dengan ekspor, dengan nilai ekspor sekitar 60% PDB, dan dari sekitar 60 % dari seluruh angkatan kerja Thailand dipekerjakan di bidang pertanian. Hasil dari pertanian di Thailand adalah beras dengan kualitas super, tapioka, karet, biji-bijian, gula, ikan & produk perikanan. Thailand adalah produsen sekaligus eksportir terbesar dunia untuk beras, gula, karet, bunga potong, bibit tanaman, minyak kelapa sawit, tapioka, buah-buahan, termasuk makanan jadi. Hal ini terwujud berkat tingginya perhatian dan usaha yang diberikan oleh pemerintah Thailand dalam meningkatkan pendapatan petani.

Hal ini juga didukung oleh model atau sistem pertanian yang baik sehingga menghasilkan pangan berkualitas baik. Negara Thailand mengelola sektor ini secara sangat serius, bahkan didukung riset dan rekayasa teknologi serta melibatkan para ahli dan pakar dunia. Hasil dari riset dan rekayasa teknologi ini Pemerintah Thailand mengambil kebijakan untuk mengembangkan satu produk pada satu wilayah yang dikenal dengan kebijakan satu desa satu komoditas (one village one commodity) dengan memperhatikan aspek keterkaitannya dengan sektor-sektor lain (backward and forward linkages), skala ekonomi dan hubungannya dengan outlet (pelabuhan). Hal ini mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok bisnis, sehingga masing-masing wilayah memiliki kekhasan sendiri sesuai dengan potensi wilayahnya.

Pemerintah Thailand juga memproteksi produk pertanian dengan memberikan insentif dan subsidi kepada petani. Kebijakan ini mendorong masyarakat Thailand memanfaatkan lahan kosong dan produktif untuk menanam dengan tanaman berprospek ekspor. Sistem contract farming dipakai di Thailand berbeda dari yang biasa kita kenal di Indonesia. Perusahaan melakukan kontrak dengan petani tanpa mengharuskan petani menyerahkan jaminan. Di Indonesia, umumnya tanah petani menjadi agunan, sehingga kalau petani gagal, tanah mereka akan disita. Kegagalan petani akan ditanggung oleh negara. Di Negara Thailand ini mempunyai kontrak yaitu perusahaan menjamin harga minimal dari produk yang dimintanya untuk ditaman oleh petani. Jika harga pasar diatas harga kontrak, petani bebas untuk menjualnya ke pihak lain. Selain itu di Thailand juga menggunakan model pertanian Hidroponik untuk meminimalisir penggunaan tanah. Karena, di sana kualitas dan kuantitas tanah kurang memadai.

Pariwisata Negara Thailand Gajah Putih

Pariwisata dinegara ini mempunyai kontribusi hingga 6% dari total ekonomi Thailand. Thailand Negara Gajah Putih merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara pada 2013 dengan slogan Amazing Thailand untuk mempromosikan Thailand secara internasional. Negara Thailand memiliki daya tarik wisata beragam seperti menyelam, pantai tropis, kehidupan malam, kuil Buddha, museum, situs arkeologis hingga beberapa situs warisan dunia. Wisata belanja di Bangkok menawarkan beragam merek lokal maupun internasional serta mudah dijangkau dengan beragam transportasi. Pasar Chatuchak di Bangkok menjual beragam peralatan rumah tangga hingga binatang eksotis.

Mengenal Budaya di Negara Thailand

Budaya dan tradisi Negara Thailand banyak menerima pengaruh dari luar, terutama dari India, Laos, Burma, Kamboja dan Tiongkok. Thailand dikenal dengan buatan tangan dalam bentuk pemujaan (genggam) yang disebut wai, sering dilakukan oleh orang muda atau bawahan ketika bertemu orang tua/atasan, juga disertai dengan pengucapan “sawatdi khrap” oleh pria atau “sawatdi kha” oleh wanita. Thailand sangat menekankan untuk menghormati leluhur. Orang-orang Thailand sangat ramah dan murah hati, tetapi mereka juga memiliki hierarki sosial yang kuat. Orang tua memiliki kekuatan untuk membuat keputusan keluarga atau melakukan upacara. Kakak laki-laki harus merawat adik-adiknya.

Bentuk Arsitek di Negara Thailand

Arsitektur adalah media utama dari warisan budaya negara dan mencerminkan tantangan hidup di iklim Thailand yang terkadang ekstrim serta, secara historis, pentingnya arsitektur bagi rasa komunitas dan keyakinan agama masyarakat Thailand. Saat Kerajaan Ayutthaya tahun 1350~1767, merupakan periode paling produktif dan kreatif dalam arsitektur Thailand. Arsitektural pada zaman Ayutthaya ini dirancang menampilkan kekuatan dan kekayaan sehingga memiliki ukuran dan penampilan yang hebat.

Kuil-Kuil Buddha di Thailand

Sebutan kuil di Negara Thailand yaitu Wat berarti adalah sebuah kandang. Sebuah kuil harus memiliki sebuah tembok penutup yang memisahkan dari dunia sekuler. Meskipun ada banyak perbedaan dalam tata letak dan gaya, semuanya menganut prinsip sama. Bagian-bagian dari kuil-kuil di Thailand yaitu :

1. Mondop
Merupakan bangunan persegi terbuka dengan 4 lengkungan dan atap berbentuk pyramid yang berguna untuk menyembah teks dan benda keagamaan.

2. Bot
Merupakan ruang doa paling suci disebut “aula penahbisan” karena di sinilah para bhikkhu mengambil sumpah mereka.

3. Chedi
Biasa kita sebut dengan Stupa dengan bentuk kerucut atau lonceng. Disini berisi peninggalan-peninggalan Buddha serta Guci yang berisi abu orang dikremasi dan berfungsi sebagai peringatan bagi leluhur mereka.

4. Wihan
Merupakan ruang pertemuan dan beribadah

5. Kuti
Merupakan tempat tinggal untuk para bhikkhu yang terpisah dari bangunan suci.

6. Ho Trai
Merupakan suatu tempat yang menyimpan alkitab-alkitab atau bacaan teks Buddha tersimpan.

7. Sala
Yaitu merupakan suatau aula atau kamar besar atau juga gudang yang berfungsi untuk tempat beristirahat juga relaksasi dari berbagai kegiatan.

Rumah Tradisional di negara Thailand

Rumah Tradisional di negara gajah putih itu berbentuk seperti rumah panggung yang difungsikan agar terlindung dari banjir. Yang dimana dulu atapnya berupa jerami kemudian pada jaman sekarang berubah menggunakan seng.

Kuliner dan bentuk Masakan di negara Thailand

Biasanya negara Thailand ini mempunyai 5 rasa dasar yaitu Manis, Pedas, Asam, Pahit & Asin. Sedangkan rempah-rempah yang digunakan yaitu bawang putih, cabai, jus jeruk nipis, serai, ketumbar, lengkuas, tebu, dan saus ikan (nam pla). Sama dengan Indonesia, makanan pokok negara Thailand ini adalah Nasi, terutama dari beras jasmin (hom mali) yang ditemukan di hampir setiap makanan. Orang-orang Thailand di dalam negeri mengonsumsi lebih dari 100 kg beras dalam setahun.

Thailand merupakan surganya para wisatawan. Bukan hanya tempat-tempat wisata dan panorama alamnya, tapi juga kulinernya. Kelezatan makanan khas Thailand sudah begitu tersohor di dunia. Hal ini lumrah saja mengingat kebanyakan masakan khas Thailand dibuat dengan bumbu rempah-rempah hampir mirip dengan Indonesia. makanan khas Thailand punya cita rasa yang unik karena kita bisa menikmati rasa asam, pedas, dan manis.

Beberapa Makanan saat kita berada di Negara Thailand yaitu,
1. Tom Yum Goong
Merupakan sup asam pedas yang bahan utamanya disajikan dengan udang. Tom yum ini punya beberapa varian, tergantung dari bahan-bahan dasar yang digunakan. Jenis-jenis tomyum ada beberapa yaitu Tom yum goong untuk tom yum yg menggunakan udang, tom yum pla berisi ikan, atau tom yum taek berisi berbagai macam makanan laut.

2. Pad Thai
merupakan mie goreng khas Thailand. Dikenal sejak zaman kerajaan Ayutthaya dan dipercaya sebagai kuliner yang berasal dari Vietnam atau China. Phad thai terdiri dari mie digoreng dan sering dijumpai di restoran serta dijual di pinggir jalan. Mie phad thai terbuat dari beras serta berisi telur, tahu, asam, bawang putih, saus ikan, cabai, kacang kedelai, dan gula.

3. Gai Med Ma Moung (Ayam Mete)
Tumis ayam kacang mete ini salah satu menu favorit bagi pecinta makanan khas Thailand. Hidangan ini juga bercita rasa pedas seperti halnya kebanyakan hidangan Thailand. Sangat cocok sekali disantap dengan nasi hangat.

4. Kaeng Khiao Wan
Jika Indonesia punya kari, begitu juga Thailand. Satu hal spesial dari makanan khas Thailand ini adalah karinya berwarna hijau dan bercita rasa pedas. Sebenarnya ada beragam isi kari Thailand yang bisa dipilih, salah satu menjadi favorit adalah ayam dan sayuran. Warna hijau pada kaeng khiao wan berasal dari cabai hijau, cita rasa nya lebih pedas dibandingkan dengan kari merah. Selain cabai hijau, bahan yang digunakan yaitu berupa santan, gula aren, pasta kari hijau, dan saus ikan, terkadang terong bahkan buah juga sering disertakan. Sedangkan untuk pasta kari hijau sendiri dibuat dari racikan bumbu-bumbu, biji jintan, pasta udang, dan garam, yang digoreng dengan krim kelapa.

5. Mango Sticky Rice
Merupakan hidangan penutup mulut yang sangat menggoda. Mango sticky rice alias ketan mangga merupakan kombinasi sempurna buah mangga yang manis, ketan, dan santan kental. Dibuat dengan beras ketan dikukus dan kemudian dicampur bersama santan, gula aren, dan garam, selanjutnya ditambahkan irisan buah mangga.

Dan masih banyak lagi kuliner Thailand yang membuat kalian sangat tergoda dengan varian makanan di negara Thailand tersebut.