Menjadi Dropshipper Bagi Pemula

Cara Menjadi Dropshipper Bagi Pemula

kompihub.com – Dropship adalah bisnis yang di gemari banyak orang. Bagaimana tidak, bisnis dropship memberi kamu kesempatan untuk memulai bisnis tanpa mengeluarkan modal yang besar. Modal yang di butuhkan kecil banget di bandingkan bisnis lainnya. Tapi tetap cuan. Hebatnya lagi, kamu nggak perlu membeli stok barang yang akan dijual, nggak perlu ribet menyimpan stok barang, dan nggak perlu mengurus pengemasan serta pengiriman pesanan ke konsumen.

Selain itu, dunia digital yang terus berkembang berdampak pula pada e-commerce yang terus bertumbuh. Sehingga, pertumbuhan dari dunia digital maupun e-commerce juga dapat memberikan dampak baik pada sistem dropship yang turut berkembang. Lantas masihkah sistem dropship ini layak dan relevan untuk di gunakan pada bisnis masa kini? Tentu saja, sistem dropship juga dapat di jadikan sebagai praktik awal untuk mulai berbisnis secara daring, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan modal yang besar.

Apabila kamu ingin mengetahui cara Menjadi Dropshipper Bagi Pemula, maka artikel satu ini tepat untuk kamu. Simak cara mudah menjadi seorang dropshipper berikut ini ya.

Pengertian Dropship dan Dropshiper

Dropship adalah sebuah model untuk memasarkan produk yang tengah populer, karena perkembangan pada e-commerce serta media sosial. Dropship adalah sistem penjualan ketika penjual atau yang biasa di sebut dropshipper hanya perlu mengiklankan serta menjual barang dari pihak lain tanpa perlu membeli barang atau menyetok barang tersebut. Tenaga kerja yang memasarkan produk dropship di sebut sebagai dropshipper yang bertugas untuk menghubungkan produsen barang kepada konsumen. Dropshipper merupakan pihak ketiga dalam sistem bisnis ini. Sampai sini, apakah kamus telah memahami konsep dari pengertian dropship dan dropshipper? Apabila telah paham, mari melanjutkan membahas cara mudah menjadi seorang dropshipper.

Menjadi Dropshipper Bagi PemulaCara Menjadi Dropshipper

Usai memahami konsep marketing dari dropship, berikut adalah cara mudah untuk menjadi dropshiper.

1. Melakukan Riset Supplier atau Pemasok Barang

Langkah pertama yang paling penting untuk di lakukan adalah dengan melakukan riset pada supplier atau pemasok barang yang nantinya akan dijual. Kenapa perlu melakukan riset terlebih dahulu?

Hal ini dikarenakan calon dropship tidak memiliki produk untuk dijual atau dipasarkan, sehingga step pertama ini merupakan step penting untuk mengetahui jenis produk maupun kualitas produk yang akan dijual.

Untuk mendapatkan gambaran mengenai supplier yang baik, berikut adalah kriteria yang dapat dijadikan sebagai acuan.

A. Terpercaya

Pastikan bahwa supplier merupakan perusahaan yang terpercaya untuk menjalankan bisnis dengan cara yang jujur. Bagaimana cara mengetahui bahwa supplier terpercaya? Cek lah track record atau history penjualan serta kerja sama yang di lakukan oleh supplier tersebut kepada dropshipper yang telah bekerja sama dengan supplier tersebut.

B. Harga yang ditawarkan

Harga merupakan faktor penting yang perlu di perhatikan. Carilah supplier yang akan memberikan harga sesuai dengan target market. Contohnya target market kamus adalah orang-orang kelas atas, maka apabila supplier memberikan penawaran yang tak cukup murah bukanlah jadi persoalan, karena target market mampu membeli produk dengan harga tersebut. Begitu pula sebaliknya. Selain itu, mendapatkan supplier yang menawarkan harga yang murah juga merupakan keuntungan, karena dropshiper dapat menaikan harga yang lebih tinggi dari harga yang diberikan oleh supplier kepada dropshipper.

C. Produk

Produk yang sedang diminati oleh pasaran akan lebih mudah dijual oleh dropshipper. Oleh karena itu, penting untuk mencari supplier yang menyediakan produk yang tengah diminati oleh konsumen. Selain itu, pastikan untuk mengetahui kualitas dari produk tersebut.

D. Kecepatan Respon

Erespon cepat ketika konsumen menanyakan produk merupakan hal yang penting. Terkadang konsumen akan pergi dan memilih toko lain, apabila toko yang ia tuju sebelumnya merespon terlalu lama. Dropshiper merupakan pihak ketiga, oleh karena itu memastikan bahwa supplier dapat merespon dengan cepat merupakan hal yang penting.

E. Ketersediaan Stock

Stock barang, supplier yang memiliki stok barang banyak merupakan hal yang penting. Sehingga dropshiper tidak perlu rebutan untuk mendapatkan produk yang di inginkan oleh konsumen. Selain itu, supplier yang mampu serta kooperatif untuk mengupdate informasi mengenai ketersediaan stok barang.

F. Sistem

Pastikan sistem yang di miliki oleh supplier dapat berjalan dengan efektif serta memudahkan proses pemasaran produk. Setelah mengumpulkan data sesuai dengan kriteria supplier yang baik, maka buatlah daftar supplier kemudian eliminasi satu persatu hingga menemukan supplier yang cocok.

2. Analisis kompetitor

Orang yang menjalankan bisnis dropship tentu bukan kamu sendiri, ada banyak kompetitor di luar sana dengan niche yang sama. Karena itu, gunakan prinsip bisnis ATM atau amati, tiru, dan modifikasi ketika menganalisa kompetitor.

Amati bagaimana kompetitor memasarkan produk mereka, konten apa saja yang mereka gunakan, bagaimana cara mereka menjangkau target pasar, seperti apa website jualan mereka, dan hal lainnya. Setelah itu, tiru hal-hal baik yang bisa kamu ikuti, tapi jangan di tiru plek-ketiplek, ya. Kamu bisa menambahkan sedikit atau banyak modifikasi dari hasil pengamatan kamu tersebut.

3. Membangun Brand untuk Toko Online

Ketika sudah resmi menjadi dropshipper, mulailah untuk membangun toko online agar jangkauan kepada konsumen lebih jauh. Kini, membangun toko online tidaklah repot, karena banyak e-commerce yang menyediakan beragam kemudahan untuk pemilik bisnis yang ingin membuka toko onlinenya di e-commerce tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu di lakukan oleh dropshipper yang ingin membangun toko online agar mudah di kenali oleh konsumen.

Nama brand, tahapan pertama adalah memikirkan nama brand yang nantinya akan menjadi identitas untuk toko dropshiper dan menggambarkan produk seperti apa sih yang dijual di toko tersebut. Sehingga pikirkanlah nama brand yang dapat merepresentasikan toko dropshiper dengan baik.
Membuat logo, selain nama brand logo merupakan identitas toko yang dapat menggambarkan suatu toko pula. Umumya, logo akan menggambarkan visi dan misi serta filosofi dari toko tersebut.
Membranding toko online, caranya adalah dengan menentukan konten yang akan di unggah di sosial media. Selain konten jualan, konten lain tentu penting untuk di unggah agar konsumen tidak bosan dengan unggahan jualan saja. Tentukan pula pola warna, gaya bahasa, font dan lainnya.

4. Menyiapkan Elemen Visual sebagai Media Promosi

Elemen visual merupakan ujung tombak untuk modal jualan online. Gambar yang menarik serta berkualitas tinggi akan menarik banyak pelanggan. Usahakan untuk menyertakan foto produk yang jelas serta detail, sehingga calon konsumen akan lebih mudah melihat atau menggambarkan produk asli dengan yang ada di foto. Selain foto yang baik, jangan lupa untuk menambahkan beberapa elemen yang dapat mencirikan brand untuk toko online dropshiper.

4. Atur sistem pembayaran

Selanjutnya adalah mengatur sistem pembayaran yang aman dan mudah bagi pengguna. Kamu bisa menerapkan payment gateway di toko online kamu. Kamu juga bisa membuka toko online di beberapa e-commerce yang sudah memiliki metode pembayaran yang telah teruji aman dan bisa di gunakan oleh banyak orang. Tapi, biasanya membangun toko di e-commerce akan dikenakan biaya admin.

5. Optimalkan Pemasaran pada Sosial Media Toko Online

Foto merupakan salah satu faktor penting yang dapat memikat konsumen untuk akhirnya memutuskan membeli produk jualan dropshiper. Namun, tentu saja foto bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi pendorong untuk menjual produk dropshiper.Oleh karena itu, dropshiper perlu lebih aktif dalam melakukan pemasaran produk. Seperti mengoptimalkan sosial media sebagai salah satu media pemasaran online selain melalui e-commerce. Bagaimana cara untuk mengoptimalkan pemasaran di sosial media? Manfaatkanlah seluruh fitur yang di sediakan oleh sosial media tersebut. Contohnya seperti Whatsapp. Instagram dan Facebook yang menyediakan fitur stories untuk penggunaannya.

Aktiflah berinteraksi dengan pengikut di sosial melalui fitur stories tersebut, dengan memanfaatkan polling maupun melakukan tanya jawab melalui fitur Question and Answer. Dengan aktif berinteraksi, maka penjual akan mendapatkan informasi mengenai karakteristik konsumen, kritik saran maupun hal-hal penting yang dapat meningkatkan penjualan. Selain itu, fitur-fitur yang di sediakan oleh sosial media tersebut dapat di akses secara gratis. Sehingga dropshiper tidak perlu menambahkan modal dalam pengoptimalan konten jualan di sosial media.

6. Membuat Website

Membuat website sebagai pendukung untuk memasarkan produk dapat membantu mengoptimalkan penjualan. Website dapat pula di jadikan sebagai faktor konsumen untuk mempercayai bahwa toko online yang di bangun oleh dropshiper berkualitas serta bukanlah toko tipuan.

Agar menampilkan bahwa toko dropshiper merupakan toko yang berkualitas, maka pastikanlah untuk membuat website yang berkualitas dan terlihat professional. Pastikan sistem pada website tersebut mudah untuk di akses melalui ponsel genggam maupun personal computer.Semakin mudah dan terlihat professional, maka semakin yakin pula konsumen bahwa toko online dropshiper merupakan toko yang menjual barang berkualitas.

Apabila dropshiper tidak memiliki pengalaman untuk membuat website atau mengurus website, maka gunakanlah WordPress yang lebih mudah di kelola untuk membangun toko online. Namun, jika masih kesulitan untuk membuat website toko online, maka dropshiper dapat membuat landing page terlebih dahulu. Landing page jauh lebih mudah untuk di buat, serta dapat di optimalkan untuk menunjang pemasaran dropshiper.