Mekanisme Pengendalian Persediaan Barang

5 Langkah Mekanisme Pengendalian Persediaan Barang Manajemen yang Efektif

Kompihub.com – Bagaimana perusahaan bisa mengelola inventaris mereka menggunakan cara yg efektif melalui mekanisme pengendalian inventaris? Investasi inventaris perusahaan umumnya besar , serta mungkin terdiri berasal Banyak item barang yg dapat dengan mudah dicuri serta dijual pulang. Jika persediaan sebagian akbar terdiri berasal bahan mentah, melacaknya sangat penting buat memastikan bahwa proses manufaktur yg mengandalkannya tidak kehabisan bahan. Ini menyiratkan bahwa Anda harus mengatur aneka macam kontrol, baik buat mencegah pencurian atau buat memastikan aktivitas manufaktur tak kehabisan bahan. Kami akan melalui beberapa kontrol primer buat dipikirkan buat investasi inventaris Anda di bawah.

Mekanisme Pengendalian Persediaan Barang 1. Pembagian Terstruktur Mengenai Lokasi Stok Barang

Tempatkan inventaris berdasarkan pembagian terstruktur mengenai. Selain mencegah barang tertukar, pula memudahkan serta meningkatkan kecepatan Anda mencari barang Bila sewaktu-saat diharapkan. Anda dapat mengklasifikasikan penempatan barang, contohnya berdasarkan:

  • Harga
  • Waktu habis
  • Item SKU
  • Item status/syarat
  • Stok baru dan lama
  • Produk yg laku serta tidak laris

Anda juga bisa menandai barang menggunakan memberi rona tidak sinkron supaya praktis rusak, pecah, praktis terkotori, serta sebagainya. Sekali lagi, semakin khusus, semakin praktis buat menemukan item.

2. Selalu Pantau Taraf Persediaan

Kelebihan persediaan serta menumpuk pada gudang mampu kadaluarsa sebelum dikirim. tetapi, kekurangan atau bahkan kehabisan stok jua wajib dicegah. mengapa? karena bisa menghasilkan pelanggan kecewa serta tentunya merusak pendapatan perusahaan terutama dalam jangka panjang. sang sebab itu, krusial bagi Anda buat selalu menjaga taraf persediaan Anda pada angka yg optimal. Tingkat persediaan ialah tingkat persediaan minimum buat setiap item yang digunakan menjadi patokan buat pengisian ulang. oleh karena itu, pantau terus taraf inventaris Anda buat menghindari problem di atas.

3.Gunakan Sistem Manajemen Inventaris

Manajemen inventaris yg baik bisa menjaga pergerakan barang yg seksama, mendapatkan berita real-time buat taraf stok pada semua gudang, serta mencegah kekurangan stok. tetapi, mengelola semuanya sekaligus bukanlah hal yg mudah. Anda bisa memakai sistem inventaris di Sistem Manajemen Distribusi Advotics. menggunakan memakai sistem inventory, Anda dapat mengoptimalkan manajemen inventory menggunakan lebih efektif serta efisien.

4. Menerapkan Metode FIFO & FEFO

kedua metode pencatatan inventaris ini tidak diragukan lagi sudah tidak asing lagi bagi manajer inventaris. Metode FIFO (First In First Out) merupakan metode yang paling banyak digunakan sang para pelaku bisnis. Cara ini mengutamakan barang yang masuk terlebih dahulu buat dijual terlebih dahulu sebagai akibatnya pencatatan barang di laporan akan sama dengan jumlah fisik barang pada gudang. Cara ini dipergunakan sang industri Food & Beverage, mirip toko makanan dan toko kue, kebanyakan karena produknya mempunyai umur simpan yg pendek dan cepat rusak, sehingga harus segera dijual.

Metode FEFO (First Expired First Out) mengutamakan barang yang kadaluwarsa cepat buat dijual terlebih dahulu, dibandingkan barang lainnya. tidak sinkron menggunakan metode FIFO, Anda tidak perlu memikirkan item mana yang akan masuk terlebih dahulu. kebalikannya, lihat tanggal kedaluwarsa produk; yang terdekat harus segera dijual. Cara ini terutama jua digunakan oleh toko kuliner serta minuman (umumnya dikemas) serta toko obat.

5. Lakukan Stock Take Secara Rutin

Aplikasi stock opname atau penghitungan fisik adalah buat mengetahui apakah jumlah stok fisik sinkron dengan pencatatan dan pula buat mengetahui berapa Banyak barang yang rusak atau hilang. Sekali lagi, hal ini penting untuk dilakukan menjadi pengendalian internal.
Perusahaan besar dengan persediaan banyak bisa melakukan stock opname beberapa kali pada setahun. contohnya sebulan sekali, atau 3 hingga 4 bulan sekali. buat perusahaan dengan stok rendah, ini mampu dilakukan setahun sekali pada akhir tahun.