Kerajaan – Kerajaan Paling Berpengaruh di Tanah Jawa

Kerajaan di Tanah Jawa

kompihub.com – Dalam perkembangan kerajaan-kerajaan yang ada di Simalungun terdapat tujuh kerajaan besar yaitu Siantar, Tanah Jawa, Dolog Silou, Panei, Raya, Purba dan Silimakuta yang di sebut (Raja Marpitu) yang menentang penjajahan Hindia-Belanda dan jepang. Datangnya bangsa kolonial ke Simalungun memberikan dampak besar pada kerajaan-kerajaan yang ada di Simalungun khususnya kerajaan Tanah Jawa Dalam Skripsi ini penulis menerangkan sejarah dan perkembangan dari salah satu kerajaan yang ada di Simalungun yaitu Kerajaan Tanah Jawa mulai dari awal terbentuknya Kerajaan Tanah Jawa, sistem pemerintahan, hak-hak tanah serta runtuhnya Kerajaan tanah Jawa akibat dari “Revolusi Sosial” yang terjadi pada 1946. Kajian ini menggunakan metode sejarah dalam proses penelitiannya.

Kerajaan-kerajaan yang pertama berkembang di Indonesia yaitu kerajaan Hindu dan Buddha sedangkan sistem perekonomian yang d gunakan pada waktu itu adalah perdagangan, sehingga hubungan dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, China dan wilayah Timur Tengah pun bisa terjalin. Pada zaman kerajaan berkembang Agama Hindu adalah agama yang pertama masuk ke Indonesia dengan diperkirakan pada awal Tarikh Masehi dan terus berkembang sampai kerajaan-kerajaan Islam bermunculan.

Pengaruh agama Hindu mencapai Kepulauan Nusantara sejak abad pertama. Pada abad ke-4, Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, Tarumanagara di Jawa Barat, dan Kalingga di Jawa Tengah, termasuk di antara Kerajaan Hindu awal yang didirikan di wilayah Nusantara. Beberapa kerajaan Hindu kuno Nusantara yang menonjol adalah Mataram, yang terkenal karena membangun Candi Prambanan yang megah, diikuti oleh Kerajaan Kediri dan Singhasari.

Berikut Daftar nya :

Kanjuruhan

Kanjuruhan diyakini menjadi Kerajaan Hindu-Buddha tertua di Jatim. Bahkan, kerajaan tersebut muncul sekitar akhir abad ke-7 hingga pertengahan abad ke-8. Dalam catatan sejarah Kerajaan Kanjuruhan yang berada di Malang tercatat kerajaan yang umurnya sama dengan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.

Bukti keberadaan adanya Kerajaan Kanjuruhan ditemukan pada prasasti Dinoyo pada 682 Saka atau 760 Masehi. Prasasti Dinoyo sendiri merupakan bagian dari peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang diidentifikasi berdiri pada abad 6 dan 7 Masehi.

Dirangkum dari berbagai sumber, raja-raja yang memimpin kerajaan Kanjuruhan yakni Raja Dewasimha, Sang Liswa yang akhirnya mendapat gelar Gajayana.

Di masa kepemimpinan Gajayana inilah kerajaan ini mengalami masa kejayaan. Kekuasaan kerajaan meliputi lereng timur dan barat Gunung Kawi, bahkan sisi barat kekuasaannya mencapai ke area Pegunungan Tengger Semeru.

Singasari

Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri sejak tahun tahun 1222 M-1292 M. Kerajaan yang pada mulanya bernama Tumapel ini terletak di Malang, Jawa Timur. Nah, kalau bicara tentang Kerajaan Singasari maka nggak akan lepas dengan Kerajaan Kediri.

Mataram Kuno

Kemunduran Kerajaan Kanjuruhan muncul setelah sekitar tahun 847 Masehi dimana Kerajaan Mataram Kuno yang berpusat di Jawa Tengah mengembangkan kekuasaannya di Jawa Timur. Perluasan kekuasaan Kerajaan Mataram Kini dibawah perintah Sri Maharaja Rakai Pikatan Dyah Saladu.

Kerajaan Mataram mulai menggeser pusat pemerintahannya di Jatim sekitar 929 hingga 1029 Masehi. Lokasi pusat pemerintahannya berpindah di beberapa daerah. Oleh sebab itu, peninggalan sejarahnya pun berpencar.

Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha terakhir di Nusantara yang berdiri pada abad ke-13. Kerajaan ini pertama kali ditemukan oleh Raden Wijaya yang merupakan cucu dari Raja Singasari. Kerajaan Majapahit melewati masa kejayaannya pada abad ke-14. Dengan Summpah Palapa dan , Patih Gajah Mada membuat Kerajaan Majapahit semakin besar dan populer yang terdengar sejarahnya hingga saat ini.