Sepanjang Oktober 2022, Kabupaten Bogor Dilanda 59 Bencana

Sepanjang Oktober 2022, Kabupaten Bogor Dilanda 59 Bencana

kompihub.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat 59 kejadian bencana alam terjadi sepanjang Oktober 2022. Dari jumlah tersebut, bencana alam yang paling banyak terjadi adalah tanah longsor sebanyak 18 kali dan angin kencang 13 kali. Kemudian, Kabupaten Bogor juga dikepung bencana banjir sebanyak tujuh kejadian dan pergeseran tanah sebanyak lima kejadian.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 59 bencana terjadi di wilayah Kabupaten Bogor sepanjang Oktober 2022. Bencana terbanyak yang terjadi yaitu tanah longsor. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko, menyebutkan dari 59 kejadian bencana alam, 18 di antaranya merupakan tanah longsor.

“Sisanya kejadian bencana gempa bumi, kekeringan, kebakaran, dan lain-lain. Jadi rekapitulasi bencana yang telah diverifikasi totalnya 59 kejadian tersebar di 95 desa di 34 kecamatan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko saat dikonfirmasi, Kamis (10/11/2022). Dari rangkaian bencana yang terjadi, pihaknya mencatat dampak kerusakannya. Total rumah yang rusak sebanyak 181. Kerusakannya beragam, mulai dari ringan sampai berat. Data kerusakan lain, tercatat 63 fasilitas umum (fasum) rusak meliputi tempat ibadah, pendidikan, jalan, jembatan, dan fasum sosial.

Tak hanya itu, kejadian bencana alam tersebut juga mengakibatkan korban terdampak sebanyak 544 KK terdiri dari 1.888 jiwa. Akibat bencana itu, jumlah korban tewas mencapai 8 orang dan 4 orang luka-luka. “Dari sebaran kerusakan yang diakibatkan oleh bencana diperkirakan nilai kerugian sebesar Rp 210 juta,” ungkapnya. Untuk mengantisipasi dampak bencana serupa di tengah curah hujan yang masih tinggi ini, Aris mengimbau seluruh warga dan instansi terkait terus melakukan kesiapsiagaan bencana.

Ia mengingatkan agar tidak menyepelekan sosialisasi dan edukasi waspada bencana kepada warga sampai tingkat kampung. “Jangan mengurangi 10 kebiasaan kesiapsiagaan bencana seperti menyiapkan tas siaga bencana supaya selalu siap dan siaga saat bencana yang datang tiba-tiba. Kemudian perhatikan konstruksi rumahnya, perbaiki yang sudah mulai lapuk dan rusak agar lebih kuat menahan angin kencang,” jelasnya.

“Rinciannya 13 rumah rusak berat, 75 rusak sedang, dan 93 rumah rusak ringan,” ucapnya.

Sejumlah fasilitas umum warga juga terdampak bencana, dimana kata Aris paling banyak terdampak pada jalan umum sebanyak 23 jalan. Kerugian akibat bencana sepanjang Oktober tersebut mencapai Rp 210 juta.

Oleh karena itu, Aris mengimbau, kepada masyarakat agar selalu waspada dan peka terhadap bencana. Terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana.

“Imbauan agar masyarakat, terutama yang di daerah rawan bencana, agar selalu waspada dan peka serta siap evakuasi mandiri, terhadap cuaca ekstrem. Kepada pengendara agar menghindari tempat bawah bohon dan papan reklame ketika hujan,” pungkasnya.