Stiff Person Syndrome Penyakit langka Yang Dialami oleh Celine Dion

Stiff Person Syndrome Penyakit langka Yang Dialami oleh Celine Dion

Stiff Person Syndrome

Kompihub.com — Penyanyi Celine Dion walhasil mengumumkan bahwa dokter telah mendiagnosa keadaan medis langka yang membuatnya membatalkan dan menunda konser selama setahun terakhir. Dokter mendiagnosa penyanyi asal Amerika Serikat itu dengan sebutan stiff person syndrome atau penyakit sindrom kaku. Dalam uploadan di media sosialnya baru-baru ini, pelantun My Heart Will Go On itu membeberkan kondisinya dengan penuh air mata. Penyanyi 54 tahun itu mengaku tengah menderita sindrom kaku, di mana keadaan neurologis langka dan tidak dapat disembuhkan yang menyebabkan kejang otot yang parah dan kaku pada tungkai.

“Sayangnya, kejang ini memengaruhi tiap aspek kehidupan sehari-hari saya, kadang-kadang menyebabkan kesulitan saat berjalan dan tidak memungkinkan saya menggunakan pita bunyi untuk tarik suara seperti lazim,” kata Celine Dion

Fakta Penyakit Langka Stiff Person Syndrome

Stiff person syndrome adalah penyakit langka yang membikin otot kaku dan kejang. Gangguan autoimun disinyalir menjadi penyebab utama keadaan ini. Stiff person syndrome adalah penyakit langka yang menyasar cara saraf. Pengidapnya mengalami kejang otot dan menurunnya sensitifitas kepada sentuhan. Penyanyi Celine Dion baru-baru ini diinfokan mengidap stiff person syndrome sehingga sepatutnya menunda tour-nya.

Hingga kini, penyebab pasti stiff person syndrome masih terus diteliti. Melainkan, beberapa besar pakar menduga jika penyakit saraf hal yang demikian disebabkan oleh gangguan autoimun. Keadaan ini terjadi saat cara kekebalan tubuh yang sepatutnya melawan benda asing (bakteri dan virus) bahkan merusak sel-sel yang sehat.

Penyebabnya

sindrom langka ini terjadi saat cara kekebalan tubuh menyerang protein yang disebut dekarboksilase asam glutamat (GAD). Protein hal yang demikian membikin zat yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA). Nah, GABA ini membatasi gerakan saraf dengan mengurangi kesibukan saraf.

Saat jumlah GABA semakin rendah, saraf-saraf hal yang demikian akan senantiasa aktif. Kemungkinan, keadaan hal yang demikian yang menyebabkan kejang otot pada pengidap stiff person syndrome. Pasalnya, lebih dari 60 persen pengidap sindrom ini mempunyai sel anti-GAD dalam darah dan cairan serebrospinal (cairan yang memutari otak).

Kecuali rendahnya jumlah GABA, beberapa besar pengidap stiff person syndrome juga mengidap penyakit autoimun lainnya, seperti diabetes variasi 1, vitiligo dan anemia pernisiosa. Keadaan ini juga rentan menyasar pengidap kanker. Walaupun begitu, semua dugaan hal yang demikian masih terus diteliti.

Semacam Petunjuk-Petunjuk Stiff Person Syndrome

Gejala utama stiff person syndrome adalah otot kaku pada bagian tubuh dan tungkai. Kekakuan ini seringkali terjadi bersamaan dengan kejang otot. Nah, ada sejumlah unsur yang memicu kejang, beberapa di antaranya sebab stimulasi lingkungan (seperti bunyi keras) atau tekanan emosi.

Cara Mendiagnosis Stiff Person Syndrome

Tak mudah untuk mendiagnosis stiff person syndrome. Dokter perlu mencari gejala khas sindrom ini dan mengerjakan pemeriksaan secara komprehensif. Pada biasanya, dokter mengerjakan pemeriksaan tambahan, seperti percobaan darah dan analisa cairan tulang belakang untuk membantu proses diagnosis. Tes tambahan hal yang demikian dapat membantu dokter untuk mencari tingkatan kadar antibodi GAD.

Tak Dapat Diobati

Sampai kini belum ditemukan obat untuk stiff person syndrome. Melainkan, dokter meresepkan sejumlah obat-obatan untuk meredakan gejalanya. Semisal, obat penenang, pelemas otot, dan steroid. Imunoglobulin intravena dan plasmaferesis adalah imunoterapi yang kerap kali diresepkan untuk mengelola gangguan autoimun.

Demikianlah ulasan mengenai penyakit Stiff Person Syndrome yang di alami penyanyi legendaris Celine Dion. Kita Doakan semoga beliau cepat sembuh yah sobat Kompihub.