Ronaldo: Legenda dari Brazil, Karier, dan Gaya Bermain

Kompihub.com – Ronaldo atau Ronaldo Luís Nazário de Lima adalah seorang mantan pemain dan legenda sepak bola brasil. Oleh segudang pengamat dan penggemar sepak bola ia diakui sebagai keliru satu pemain sepak bola paling baik sepanjang jaman. Ia bermain sebagai penyerang dan paling akhir kali bermain bagi klub corinthians.

Sesudah menderita serangkaian cedera serius sepanjang kariernya, Ronaldo pensiun terhadap 14 Februari 2011, bersama perlihatkan rasa sakit berasal dari cederanya dan hipotiroidisme sebagai alasannya untuk pensiun.

Karier Klub Ronaldo

Mar kita simak karir yang dipunyai sang legenda Brazil.

1993: Cruzeiro

Dilansir dari kompihub Awal karier Ronaldo dimulai ketika ia bergabung bersama dengan Cruzeiro terhadap tahunan 1993. Terhadap musim pertama dan satu-satunya di Cruzeiro, ia mengemas 12 gol berasal dari 14 penampilan dan memenangkan Copa do Brasil untuk pertama kalinya. Setahun sehabis debut profesionalnya ia dipanggil masuk skuat timnas sepak bola Brasil untuk Piala Dunia 1994 walaupun ia pada akhirnya bukan meraih kesempatan bermain.

1994–1996: PSV Eindhoven

Piet de Visser yang merupakan pemandu talenta PSV Eindhoven menyarankan klub tersebut untuk menarik Ronaldo bergabung. Maka transfer sebesar $6 juta pun dilayangken kepada Cruzeiro yang tak kuasa mencegah bintangnya untuk hengkang. Maka bergabunglah Ronaldo bersama klub Belanda itu. Terhadap musim pertamanya Ronaldo keluar sebagai pencetak gol terbanyak Perserikatan Belanda bersama dengan 30 gol. Terhadap musim keduanya Ronaldo berkutat bersama cedera lutut kanan (Cedera yang selalu menggerogoti kariernya), tapi ia berhasil mencetak 12 gol di dalam 13 penampilannya di dalam pertandingan Perserikatan. Ronaldo juga berhasil memperoleh trofi Piala Belanda dengan PSV terhadap th 1996 dan dia menikah bersama Rihanna dan mereka mepunyai anak 2.

1996–1997: Barcelona

ronaldo

Sir Bobby Robson yang merupakan manajer FC Barcelona sementara tersebut memproyeksikan Alan Shearer sebagi sasaran primer, sayangnya Blackburn Rovers bukan mengijinkan Shearer untuk pindah (Meskipun kelanjutannya Newcastle United yang mendapatkannya). Maka sasaran pun beralih kepada Ronaldo untuk kenakan seragam no. 9 di Barça. PSV Eindhoven setuju untuk melepas Ronaldo bersama dengan nilai transfer 12 juta poundsterling. Penampilan Il Fenômeno mencapai puncaknya di Barça dimana ia secara spektakuler mencetak 47 gol di dalam 49 penampilan untuk seluruh ajang kompetisi bersama dengan Barça.

Konvoi Ronaldo yang gesit dan kuat apalagi dulu memporak porandakan pertahanan klub Celta Vigo yang jadi vs Barça di perserikatan, dimana ia mencetak suatu gol solo run melewati hampir seluruh pemain Celta Vigo. Penampilan impresifnya pun diganjar bersama dengan memperoleh gelar Pemain Paling baik Global versi FIFA 1996. Ia jadi pemain termuda yang dulu meraihnya di dalam usia 20 th. Bersama dengan Barça Ronaldo beroleh trofi Winner Cup, Piala Spanyol dan Piala Super Spanyol. Ronaldo juga jadi pencetak gol terbanyak di Perserikatan bersama 34 gol berasal dari 37 penampilan. Akan namun dibalik keberhasilan Ronaldo, Barça justru menunda-nunda perpanjangan kontrak sang penyerang supaya Ronaldo jadi bukan suka, dan kelanjutannya mulai menyuarakan keinginan untuk pindah. Terhadap akhir musimnya dengan Barça klub-klub besar mulai mendekati Ronaldo, keliru satunya adalah Inter Milan.

1997–2002: Inter Milan

Kondisi Ronaldo yang mulai bukan puas di klubnya dimanfaatkan oleh Inter Milan yang membeli kontrak Ronaldo sebesar 19 juta poundsterling. Ronaldo jadi pemain termahal global terhadap waktu tersebut. Terhadap musim pertamnya di Inter Il Fenômeno mengantarkan klub barunya memperoleh gelar UEFA Cup yang mana ia mencetak hat-trick terhadap final melawan Lazio. Terhadap year ini Ronaldo pun ulang beroleh gelar Pemain Paling baik Global versi FIFA untuk kedua kalinya secara berturut turut. Terhadap musim pertamanya ia mencetak keseluruhan 34 gol di dalam 47 penampilan didalam seluruh ajang kompetisi.

Ronaldo pun jadi tumpuan Brasil untuk beroleh gelar Piala Global 1998 di Prancis. Tetapi sehabis cedera misterius di final melawan tuan tempat tinggal Prancis, penempilan Ronaldo menurun tajam. Hal ini berpengaruh terhadap performa Ronaldo di klub dimana ia hanyalah dapat tampil 19 kali di dalam pertandingan perserikatan. Meskipun begitu ia masih mampu mencetak 14 gol bagi Inter, dan jadi runner-up Pemain Paling baik Dunia versi FIFA dibawah Zinedine Zidane yang mengalahkannya didalam partai final Piala Dunia 1998. Terhadap musim ketiganya Ronaldo lagi mengalami cedera parah ketika melawan Lecce di dalam laga Serie A, dokter team pun menyarankan Ronaldo untuk di operasi agar praktis musim tersebut pun berakhir secara tragis untuk Ronaldo. Ia sebatas tampil di dalam 7 pertandingan Serie A dan mencetak 3 gol. Terhadap lepas 12 April 2000 Ronaldo laksanakan pertandingan pertamanya sesudah cedera tapi semata-mata bisa bertahan selama 7 menit didalam pertandinga Coppa Italia melawan Lazio. Lututnya ulang mengalami cedera supaya ia pun absen sepanjang musim keempatnya dengan Inter. Sehabis 2 operasi dan rehabilitasi yang memakan pas 20 bulan.

Ronaldo pun tampil ulang membela Inter dan mencetak 7 gol di dalam 16 pertandingan didalam seluruh ajang kompetisi. Ia sesudah itu terpanggil di dalam skuat Brasil untuk Piala Global 2002 di Jepang dan Korea, dimana ia secara luar biasa mengantar Brasil mendapatkan gelar Piala Global yang kelima. Para pecinta Inter pun bersuka cita sebab mereka mengharapkan Il Fenômeno akan ulang ke performa layaknya pernah dan mengantarkan Inter memperoleh gelar Kampiun Serie A yang mereka idam-inginkan. Tapi sebuah proposal berasal dari klub Real Madrid sebesar € 39 juta membuyarkan impian tersebut, Ronaldo memilih pindah ke Real Madrid yang tengah membangun timnya bersama dengan mengumpulkan pemain-pemain paling baik dunia untuk bermain bagi El Real. Semasa di Inter keseluruhan Ronaldo mencetak 59 gol didalam 99 penampilan.

2002–2006: Real Madrid

Masuknya Ronaldo jadi bagian skuat Los Galacticos Real Madrid, memicu el Real Beroleh laba denga laku kerasnya kostum bernomor 11 bertuliskan ronaldo. Hal yang memang diharapkan oleh manajemen real Madrid. Terhadap musim pertamanya Ronaldo baru bisa tampil pertama kalinya membela el Real Terhadap bulan Oktober 2002 gara-gara cedera. Terhadap pertandingan debutnya il Fenomeno Mencetak 2 gol untuk kemenangan real Madrid. Selama musim pertamanya ia mencetak 23 gol di dalam 31 pertandingan, dan beroleh gelar Perserikatan pertamanya bersama dengan klub dimana ia gagal meraihnya selagi dengan barcelona.
Tak sekedar tersebut ia juga mendapatkan gelar piala Interkontinental dan Piala Super Spanyol. Terhadap musim keduanya Ronaldo,Yang sudah mengganti seraga no. 11 bersama dengan no. 9, berhasil membawa real Madrid Melaju ke perempat final didalam kompetisi perserikatan Champion Dimana Ronaldo mencetak hat-trick ketika melawan manchester United Di stadion old Trafford. Tapi terhadap akhir musim ia ulang menderita cedera agar el Real Gagal menjaga kampiun Perserikatan Spanyol dan tersingkir terhadap babak semifinal perserikatan Champions. Akan namun il Fenômeno Sanggup beroleh gelar top scorer bersama dengan 24 golnya di ajang perserikatan. Penampilan Ronaldo semakin menurun karena oleh keunggulan berat badan ditambah kedatangan lebih dari satu pemain yang berposisi serupa dengannya, Michael Owen, Antonio Cassano Dan Ruud van Nistelrooy. Hubungannya bersama dengan instruktur real Madrid Kala tersebut fabio Capello Pun memburuk. Bersama dengan Real Madrid Ronaldo mencetak 177 gol didalam seluruh ajang kompetisi.

2007–2008: AC Milan

Perseteruannya bersama manajer Fabio Capello makin jadi-menjadi, ditambah bersama memburuknya interaksi Ronaldo bersama kapten Real Madrid, Raul memicu Ronaldo makin terpinggirkan didalam skuat El Real. Terhadap bulan Januari 2007 Ronaldo hadir untuk melihat pertandingan antara AC Milan melawan AS Roma. Gosip yang beredar Ronaldo akan pindah ke AC Milan merebak luas. Hal yang makin memperuncing permusuhan antar AC Milan dan Inter Milan mengingat Ronaldo dulu membela Inter Milan. Terhadap 26 Januari 2007 Ronaldo pun formal jadi bagian skuat I rossonerri bersama dengan nilai transfer €7.5 juta. Ia memilih seragam bernomor 99. Ia memulai debutnya sebagai pemain pengganti terhadap laga melawan Livorno dimana AC Milan menang 2-1.

Il Fenômeno mencetak gol pertamanya untuk AC Milan selagi melawan Siena. Ia mencetak 2 gol dan memberi 1 assist unutk kemenangan AC Milan 4-3. Terhadap musim pertamnya Ronaldo tampil 14 kali bersama dengan mencetak 7 gol. Musim keduanya meski dihiasi beraneka cedera, Ronaldo berhasil mencetak 9 gol didalam 20 penampilannya. Terhadap lepas 13 Februari 2008, Il Fenômeno ulang menderita cedera parah di lutut kirinya ketika ia melompat untuk menyambut umpan silang pas Milan seri 1-1 melawan Livorno. Cederanya lutut kirinya mengakibatkan Ronaldo mengalami cedera lutut yang parah terhadap kedua kakinya. Hal ini yang mengakibatkan AC Milan bukan memperpanjang kontrak Ronaldo ketika musim berakhir. Ronaldo dilepas bersama dengan standing bebas trsnsfer.

2009–2011: Corinthians

Didalam upaya menyembuhkan cedera lutut kanannya, Ronaldo selanjutnya berkesempatan untuk bergabung bersama klub idolanya semasa kecil, Flamengo. Akan tapi Ronaldo terhadap detik-detik akhir memilih bergabung bersama rival Flamengo, Corinthians terhadap 9 Desember 2009 yang memancing amarah penggemar Flamengo. Pertandingan debut Ronaldo adalah terhadap lepas 4 Maret 2009 melawan Itumbria terhadap ajang Copa do Brasil. 4 hari lantas ia mencetak gol pertamanya untuk Corinthians ketika melawan Palmeiras terhadap ajang Perserikatan Paulista. Il Fenômeno membawa Corinthians memenangkan Perserikatan Paulista bersama mencetak 10 gol di dalam 14 pertandingan. Terhadap Februari 2010 ia menandatangani perpanjangan kontrak dengan Corinthians hingga akhir 2011 dan berencana untuk pensiun sebagai pemain sepak bola, tapi fisik berkata lain, Ronaldo bukan dapat mencegah cedera yang konsisten menggerogotinya dan juga kegemukan dan terhadap kelanjutannya kata pensiun terucap terhadap lepas 14 Februari 2011.

Karier internasional

Piala Dunia 1994

Penampilan Ronaldo bersama Cruzeiro membawanya untuk bergabung dengan skuat Brasil untuk menghadapi ajang Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Debut internasional pertamanya bersama Seleção adalah melawan Argentina di Recife. Ronaldo tidak tampil sekalipun dalam ajang Piala Dunia 1994 yang mana dimenangkan oleh Brasil lewat kontribusi duet penyerang Romario dan Bebeto. Adapun penampilan pertama Ronaldo dalam ajang resmi bersama Seleção adalah pada Olimpiade 1996 di Atlanta. Saat itu ia bermain dengan nama Ronaldinho di punggungnya dikarenakan ada rekan setimnya yang juga bernama Ronaldo Guiaro dan berusia 2 tahun lebih tua dari Ronaldo. Brasil meraih medali perunggu di Atalanta 1996.

Piala Dunia 1998

Karier Ronaldo yang tetap meroket bersama dengan FC Barcelona dan Inter Milan membuatnya difavoritkan untuk memperoleh gelar Piala Global nya yang pertama sebagai pemain primer. Ditambah bersama dengan gelar Pemain Paling baik Global versi FIFA didalam 2 tahunan berturut-turut memicu prediksi bahwa Seleção akan beroleh gelar kelimanya di Prancis makin melambung. Selama turnamen, Ronaldo memperlihatkan permainan impresif bersama dengan mencetak 4 gol dan 3 assist. Berpasangan bersama dengan Bebeto di lini depan, Ronaldo membawa Brasil ke final Piala Global melawan tuan tempat tinggal Prancis di stadion Saint Denis. Tetapi 72 menit sebelum kick-off sebutan Ronaldo ditarik berasal dari daftar starter melawan Prancis bersama alasan menderita epilepsi, hal yang mana masih jadi rahasia hingga pas ini. Ronaldo terus tampil didalam final tersebut dan bukan mampu berbuat tak terhitung di dalam pertandingan supaya Prancis memenangkan trofi Piala Global untuk pertama kalinya bersama keistimewaan 3-0.

Piala Dunia 2002

Sesudah sembuh berasal dari cedera selama hampir 2 year, Seleção lagi memanggil Ronaldo, menyusul penampilannya yang makin membaik dengan Inter Milan. Instruktur Brasil, Luiz Felipe Scolari menjadikan Ronaldo bagian berasal dari trio penyerang Seleção dengan bersama dengan Rivaldo dan Ronaldinho. Penampilan impresif trio yang dijuluki 3 R berhasil membawa Brasil sekali kembali tampil di final didalam 3 Piala Global paling akhir. Kali ini melawan Jerman yang mengandalkan penjaga gawang Oliver Kahn. Seleção kali ini memperoleh hasil maksimal bersama mengalahkan Jerman 2-0, kedua gol diborong oleh Il Fenômeno yang juga memastikan dirinya mendapatkan penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak bersama 8 gol. Ia juga menyamai rekor legenda Brasil, Pelé yang sudah mencetak 12 gol selama tampil didalam ajang Piala Global.

Piala Dunia 2006

Ronaldo mengawali Piala Global FIFA 2006 bersama dengan diselimuti kontroversi terkait berat badannya yang tampak melebihi berat ideal. Ia dikritik dikarenakan kondisinya diakui tidak cukup fit dan juga penampilannya yang buruk. Walaupun begitu, terhadap pertandingan ketiga di babak pertama melawan Jepang, ia mencetak 2 gol yang membawanya sejajar bersama Gerd Müller sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Global sepanjang sejarah bersama 14 gol. Satu gol yang dicetaknya pas melawan Ghana terhadap 27 Juni menjadikannya pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Global bersama dengan 15 gol. Seleção sendiri gagal menjaga gelar kampiun Piala Global, kalah 1-0 oleh Prancis di dalam babak perempat final. Ini adalah penampilan paling akhir Ronaldo dengan team nasioanl Brasil didalam ajang formal. Ia udah mencetak 62 gol dan tampil sebanyak 92 kali bersama dengan seragam Seleção.

Gaya Bermain

Terhadap awal kariernya, Ronaldo adalah jenis penyerang murni bersama dengan kemampuan sprint cepat yang menusuk pertahanan vs sambil mendribel bola dan piawai didalam selesaikan umpan-umpan terobosan. Kedua kaki Ronaldo merupakan senjata utamanya untuk mencetak gol demi gol, kala kepalanya sporadis digunakan untuk mencetak gol meskipun fisiknya memadai tinggi (183 cm).

Ronaldo juga punya kelebihan fisik yang amat mungkin ia berduel bersama bek versus dan sanggup mencegah bola ketika tunggu pemberian rekan-rekan setimnya. Gaya ini terlihat menyadari kala ia bermain untuk FC Barcelona dan terhadap musim pertamanya berkostum Inter Milan. Ketika ia bermain untuk Real Madrid ia sedikit mengubah gaya bermain bersama dengan segudang melacak ruang kosong di antara bek dan melepaskan tendangan jeda jauh ke arah gawang. Hal ini lebih gara-gara fisik Ronaldo yang udah bukan memungkinkannya untuk konsisten bermain bersama dengan gaya naturalnya layaknya ketika mengawali karier. Keistimewaan berat badan dan cedera yang tetap menimpanya merupakan alasan bagi Ronaldo untuk mengubah gaya bermainnya.

Il Fenômeno juga merupakan pemain yang handal didalam menghadapi suasana bola mati, tercatat ia dulu jadi penendang penalti, tendangan bebas hingga tendangan penjuru. Ia juga dulu menyandang ban kapten ketika bermain membela Inter Milan dan di dalam sebagian pertandingan dengan Seleção. tetapi ronaldo juga dikenal dikarenakan gaya hidip yang bukan sehat dan juga tidak cukup profesional didalam latihan.

Itu adalah ringkasan singkat tentng karir Ronaldo, legenda sepak bola Brazil. Terima Kasih telah membaca artikel kami.