Mari Mengenal Johan Cruyff: Otak Dalam Tiki-Taka

Kompihub.com – Johan Cruyff akan selalu dikenang pelaku maupun pencinta si kulit bundar di semua penjuru dunia. Pria bernama lengkap Hendrik Johannes Cruijff tersebut adalah tidak benar satu pemain dan instruktur paling baik di masanya.

Pas masih aktif sebagai pemain Cruyff akrab bersama klub yang memiliki julukan besar macam Ajax Amsterdam sampai Barcelona. Sukses besar pun di raihnya pas berseragam Ajax bersama mempersembahkan delapan gelar Eredivisie plus tiga gelar kompetisi paling elite Eropa (Sekarang Perserikatan Champions). Gelimang prestasi di level klub membawa dampak sosok Cruyff begitu di segani, terhitung kala membela timnas Belanda. Ia sering disebut sebagai bintang besar sepak bola pertama yang berasal berasal dari Eropa.

Cruyff bersanding bersama dua julukan pesepakbola Amerika Latin yang seringkali di akui pemain hebat abad ini, yaitu Pele dan Diego Maradona. Pertunjukan mengolah si kulit bundar dulu di tunjukkan Cruyff di Piala Dunia 1974, tepatnya selagi menghadapi Swedia di Stadion Westfalen, Dortmund, Jerman, 19 Juni 1974.

Cruyff menyebabkan bek timnas Swedia, Jan Olsson, terkecoh bersama dengan gerakan yang sesudah itu tersohor bersama nama ‘Cruyff Turn’ di pertengahan babak pertama. Pas Belanda tengah membangun agresi melalui sayap kiri, Cruyff berhadapan satu versus satu bersama Olsson yang menjaganya bersama ketat.

Sekedar harus satu detik bagi Cruyff untuk jalankan gerakan yang mengakali lawannya tersebut. Alih-Alih menggiring bola ke arah muka, Cruyff tiba-tiba membalikkan bola mengenakan bagian dalam kaki kanan. Bola kemudian bergerak bersama perlahan melewati belakang tumit kaki kiri Cruyff dan memicu Olsson mati langkah, oleng, dan hampir terjatuh. Tak berselang lama, Cruyff buru-buru masuk ke kotak penalti dan memberi tambahan umpan yang sayangnya gagal di sambut rekan setim supaya gagal berlangsung gol. Pertandingan lantas berakhir bersama dengan skor imbang tanpa gol.

Sayang karier Cruyff yang luar biasa di timnas Belanda bukan berujung gelar di pentas internasional. Prestasi paling baik Cruyff dengan team Oranye adalah runner-up Piala Global 1974 dan peringkat ketiga di Piala Eropa 1976.

Melanjutkan Fondasi Tim Barcelona

Barcelona bisa saja bukan sehebat sekarang kalau tidak sebab Cruyff. Ia dengan instruktur Barcelona, Rinus Michels, bisa menyempurnakan strategi Keseluruhan Football di klub asal Spanyol itu.

cruyff

Keseluruhan Football merupakan strategi di mana seluruh pemain bertukar posisi secara kontinu sambil menekan pemain versus yang menguasai bola. Strategi ini yang sesudah itu di gunakan Michels untuk mengakhiri puasa gelar Barca di perserikatan domestik yang paling akhir kali diraih musim 1959/1960.

Cruyff direkrut Barcelona berasal dari Ajax bersama rekor transfer enam juta gulden terhadap 1973, pas klub yang bermarkas di Camp Nou itu tengah terpuruk. Bersama dengan Michels, Cruyff sanggup membangkitkan performa Barcelona di musim 1973/1974. Harus menanti sampai pekan kedelapan bagi Michels untuk dapat memainkan Cruyff. Sebelum pekan ke delapan tersebut, Barcelona sulit naik ke-10 besar dan sebatas beroleh dua kemenangan. Peruntungan team Catalonia berubah sehabis Cruyff bermain. Barcelona bangkit dan bertahan di peringkat pertama klasemen semenjak pekan ke-13 sampai akhir musim.

Cruyff juga menolong Michels menghancurkan rival abadi Barcelona, Real Madrid, di Santiago Bernabeu bersama skor 5-0 terhadap 17 Februari 1974. Cruyff mencetak satu gol untuk Barcelona di Santiago Bernabeu. Hasil tersebut merupakan kemenangan terbesar Barca atas Los Blancos semenjak musim 1950/51 ketika mereka menang 7-1. Musim pertama Cruyff bersama dengan Barcelona pun berakhir bersama dengan trofi La Perserikatan. Ia bermain sebanyak 26 kali, bersama 23 di antaranya bermain penuh.

Sesudah pensiun sebagai pemain, Cruyff ulang ke Barca sebagai instruktur tahunan 1988/1989. Ia membawa dampak Pep Guardiola dan mitra-mitra memainkan sepak bola ofensif yang terkenal bersama dengan julukan tiki-taka.

Cruyff mengantarkan Barcelona menjadi penguasa Perserikatan Spanyol berasal dari musim 1990/1991 hingga 1993/1994. Satu gelar Perserikatan Champions musim 1991/1992 juga berhasil di persembahkan pria yang dulu tiga kali beroleh gelar Ballon d’or semasa aktif sebagai pemain

Yang diatas merupakan ringkasan singkat tentang Johan Cruyff, terima kasih telah membaca artikel kami.