Sejarah Masa Keemasan Kekaisaran Mongol

Mongol, Penakluk Terbesar dalam Sejarah

kompihub.com – Genghis Khan membawa bangsa Mongol menjadi penakluk terbesar dalam sejarah. Kekuasaannya menghubungkan Eropa dengan Asia. Kekaisaran Mongolia (bahasa Mongol: Монголын эзэнт гүрэн; bahasa Rusia: Монгольская империя) adalah kekaisaran kedua terbesar dalam sejarah dunia setelah Imperium Britania, menguasai sekitar 33 juta km² pada puncak kejayaannya, dengan perkiraan penduduk sebanyak di atas 100 juta orang dan menjadi yang paling kuat di antara semua kekaisaran Abad Pertengahan.

Kekaisaran Mongolia didirikan oleh Jenghis Khan pada tahun 1206 sesudah mempersatukan Suku-suku Mongolia yang ketika itu sering berselisih di selang sesama dan memulai jumlah penaklukan di seluruh benua Eurasia yang dimulai dengan penaklukan Dinasti Xia Barat di Cina Utara dan Kerajaan Khawarezmia di Persia. Pada puncaknya, Kekaisaran Mongolia menguasai beberapa luhur wilayah Asia Tenggara ke Eropa tengah. Selama keberadaannya, Mongolia memainkan pertukaran adat selang Timur, Barat dan Timur Tengah semakin kurang zaman ke-13 dan 14.

Sejarah Berdirinya Kekaisaran

Mongol Pada mulanya, bangsa Mongolia terdiri dari suku-suku nomaden yang menggembala ternak. Suku-suku ini berpindah mengikuti musim dan tinggal di tenda-tenda sementara. Di saat yang sama, mereka juga kerap berselisih karena satu dan lain hal. Genghis Khan, yang lahir dalam kemiskinan, berusaha keras hingga akhirnya menjadi komandan militer untuk Toghril, Kepala Suku Kerait. Berawal dari situlah, ia mulai memperluas kekuasaannya melalui diplomasi ataupun peperangan. Setelah berhasil menyatukan suku-suku nomaden di bawah kepemimpinannya, Genghis Khan mendirikan Kekaisaran Mongol pada 1206.

Kekaisaran Mongolia dipimpin oleh Khagan (Khan Luhur keturunan Jenghis Khan) secara turun-temurun. Sesudah kematian Jenghis Khan, Kekaisaran Mongolia pada dasarnya terbagi menjadi empat anggota yaitu; Dinasti Yuan (Cina), Ilkhanate (Persia), Chagatai Khanate (Asia Tengah), dan Golden Horde (Rusia). Seluruh wilayah pembagian itu dipimpin oleh keturunan Jenghis Khan.

Menurut pakar sejarah barat R.J. Rummel, diperkirakan semakin kurang 30 juta orang terbunuh dibawah pemerintahan Kekaisaran Mongolia dan semakin kurang setengah jumlah populasi Tiongkok habis dalam 50 tahun pemerintahan Mongolia.

Khan Agung Mongol (Dinasti Yuan)

Para Khan Agung di Karakorum dan setelah masa Mongke, di Peking atau Khanbaliq (berarti “Kota Para Khan”), hidup dengan kekayaan meterial dan barang jarahan yang didapat dari daerah-daerah taklukan Mongol. Hal tersebut dapat ditemui dalam laporan perjalanan dari para musafir dan tamu dari Eropa Barat dan Timur Dekat. Lambat-laun, para Khan Agung Mongol menjadi dinasti Tiongkok dan hanya memiliki kekuasaan nominal saja terhadap khan-khan Mongol di Asia Tengah dan Asia Barat.

Berikut ini adalah tahun kenaikan tahta para Khan Agung (Kha Khan) Mongol atau Dinasti Yuan di Tiongkok, 1206-1634 M, berdasarkan penelitian dari C.E. Bosworth:

  • 1206 Jenghis Khan, pendiri Kekaisaran Mongolia.
  • 1227 Ogadai Khan (Ogedei Khan), anak Jenghis Khan.
  • 1241 Toregene, istri Ogadai Khan (bukan marga Borjigid) dan wali atas Guyuk Khan.
  • 1246 Guyuk Khan; anak Ogadai Khan dan Toregene.
  • 1251 Möngke Khan, anak Tolui (saudara Ogadai Khan).
  • 1260 Kubilai Khan, saudara Mongke Khan
  • 1294 Temur Oljeytu (Uljaytu), cucu Khublai Khan.
  • 1307 Qayshan Guluk, keponakan Temur Oljeytu.
  • 1311 Ayurparibhadra Buyantu, adik Qayshan Guluk.
  • 1320 Suddhipala Gege’en (Gegen), anak Ayurparibhadra Buyantu.
  • 1323 Yesun Temur, sepupu Qayshan Guluk dan Ayurparibhadra Buyantu.
  • 1328 Arigaba, anak Yesun Temur.
  • 1328 Jijaghatu Toq-Temur, anak Qayshan Guluk.
  • 1329 Qushila Qutuqtu, anak Qayshan Guluk dan kakak Jijaghatu Toq-Temur.
  • 1332 Rinchendpal (Irinjipal), anak Qushila Qutuqtu.
  • 1332-1370 Toghan Temur; anak Qushila Qutuqtu (saudara tiri Rinchendpal) dan kaisar Dinasti Yuan terakhir.
  • Setelah Toghan Temur disingkirkan oleh kaisar Ming, maka pengaruh mereka di wilayah non-Tiongkok menjadi pupus sama sekali.