Bitcoin Pengurangan Imbalan Bagi Penambang 2024? Halving Bitcoin 2024

Bitcoin

Industri kripto tak lama lagi akan ada event Halving Bitcoin yang akan terjadi pada 2024. Momen ini cukup ditunggu-tunggu para pendukung kripto karena terjadi dalam 4 tahun sekali. 

Pengurangan Bitcoin

Bitcoin Halving adalah kondisi ketika imbalan bagi penambang Bitcoin (block reward) berkurang setengah setelah selesai menambang 210.000 blok, yang biasanya terjadi empat tahun sekali.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan saat ini 19,375,656 BTC telah beredar, 92 persen dari total pasokan 21,000,000. Setiap halving yang terjadi 4 tahun sekali akan menurunkan tingkat inflasi Bitcoin.

“Saat ini para penambang akan mendapat sebanyak 6,25 koin. Nantinya setelah Halving Bitcoin 2024, penambangan akan dihadiahi sebanyak 3,125 koin setiap memproses transaksi,” kata Panji dalam webinar Ajaib Kripto, Jumat, 19 Mei 2023.

Panji memaparkan, peristiwa Halving Bitcoin yang selanjutnya akan terjadi pada 2024 bisa mempengaruhi pergerakan harga.

“Karena secara historis kenaikan harga Bitcoin terjadi pada setahun menjelang Halving Day, kemudian pada saat Halving, dan setahun setelah terjadi Halving,” pungkas Panji. 

Saat momen Halving pada 2020, harga Bitcoin sudah mulai menguat sejak akhir 2019. Kenaikan ini bertahan hingga momen Halving terjadi pada 2022.

Kemudian pada 2021 atau setahun setelah Halving, harga Bitcoin masih menguat bahkan menyentuh level tertinggi di kisaran USD 69.000 atau setara Rp 1 miliar (asumsi kurs Rp 14.936 per dolar AS).

Halving menjadi indikator penting dalam menyusun proyeksi harga . mengingat aktivitas ini memberi sinyal utama mengenai pasokan milik kripto terbesar itu saat ini.

Pada dasarnya, setiap penambang berhak memperoleh block reward setelah sukses menambang satu blok. Dalam aktivitas ini, jaringan akan menerapkan pemberian imbalan Bitcoin Halving bagi penambang yang menambahkan block dalam jaringan mereka.

Di Amerika Penambangan Bitcoin Akan Terkena Pajak 30%

Amerika Serikat (AS) akan mempersulit penambangan karena rencana Presiden Joe Biden telah mengusulkan pajak hingga 30 persen untuk penambangan kripto.

Rencana ini bertujuan untuk mencegah masalah ekonomi dan lingkungan, tetapi para ahli mengatakan rencana tersebut akan sulit terealisasi. 

Dalam anggaran federal Presiden Joe Biden 2024, proposal untuk pajak cukai Digital Asset Mining Energy (DAME) akan mengenakan pajak hingga 30 persen dari biaya listrik penambang kripto dengan peningkatan 10 persen yang tersebar selama tiga tahun mulai Januari 2024.

Pajak tersebut akan meningkat sekitar USD 3,5 miliar atau Rp 52,2 triliun selama 10 tahun, dan bertujuan untuk memerangi perubahan iklim.

Saat ini perusahaan penambangan kripto tidak perlu membayar biaya penuh yang mereka berikan kepada orang lain. Dalam bentuk pencemaran lingkungan lokal, harga energi yang lebih tinggi, dan dampak peningkatan emisi gas rumah kaca terhadap iklim.

“Pajak DAME mendorong perusahaan untuk mulai memperhitungkan dengan lebih baik kerugian yang mereka timbulkan pada masyarakat.” Ungkap Dewan Penasihat Ekonomi Presiden (CEA).

CEA memperkirakan penambangan kripto di Amerika Serikat mengkonsumsi listrik seperti tahun 2022. Pajak tersebut pada penambangan kripto akan memengaruhi bitcoin dari pasar kripto lainnya. Bitcoin adalah satu-satunya jaringan kripto utama yang menggunakan konsensus bukti kerja sebagai mekanisme dasarnya untuk mencapai konsensus. 

Jaringan lain, seperti Ethereum dan BNB Chain, menggunakan metode alternatif yang dikenal sebagai proof-of-stake (PoS), yang menggunakan lebih sedikit energi. Industri kripto, bagaimana pun, berpendapat sebagian besar penambangan kripto bergantung pada sumber energi yang berkelanjutan.