Flexing, Cara Influencer Agar Kelihatan Kaya Demi Sponsor

Flexing, Cara Influencer Agar Kelihatan Kaya Demi Sponsor

Flexing

Flexing ialah istilah yang di gunakan untuk seseorang yang sering kali pamer kekayaan. Dengan adanya media sosial membuat fenomena flexing jadi makin marak. Apabila sebelumnya pamer di anggap tabu, di larang, dan tidak pantas, tapi kini jadi hal yang biasa.

Beberapa hal yang sering kali dipamerkan seperti saldo ATM, uang yang bertumpuk, pakaian mahal, jet pribadi, liburan ke luar negeri, tas mewah, kendaraan beroda empat mewah, dan sederet barang mewah lainnya. Maka baru-baru ini ini muncul istilah sultan dan crazy rich. Lalu apa itu pengertian sebenarnya dari flexing?

Pengertian Flexing

Flexing ialah memamerkan secara terang-terangan akan sesuatu yang kita punya. Bentuk flexing bisa jenis-jenis. Yang paling gampang dan makin sering kali kita lihat sih yang memamerkan barang yang dimiliki. Mulai dari sekedar baju mahal, koleksi sepatu mahal, tas mahal, jam tangan mahal, sampai kendaraan beroda empat mewah yang harganya bikin mata orang kebanyakan terbelalak.

Bisa juga pamer kekayaan dalam format yang lebih besar lagi, seperti pamer rumah. Flexing juga bisa di laksanakan dengan pamer lifestyle alias gaya hidup. Seumpama selalu menunjukkan sekiranya kita nongkrongnya di tempat-tempat mahal, sering kali liburan di luar negeri, atau menginap di hotel bintang lima di kamar yang paling mewah.

Flexing gaya hidup juga bisa di laksanakan dengan cara selalu berkumpul dengan orang-orang yang di anggap berasal dari kalangan atas. Entah itu selebritis, si kecil pejabat, atau si kecil-si kecil keluarga konglomerat. Jadi kita bisa memamerkan lingkungan pergaulan yang belum tentu bisa d imiliki orang lain.

Tujuan Flexing

Biasanya beberapa orang yang menjalankan ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut:

  • Menumbuhkan rasa percaya diri
  • Menunjukkan posisi dan status sosial
  • Mendapat validasi dari orang lain
  • Membuat orang lain terkesan
  • Menunjukkan kecakapan
  • Strategi marketing

Cara Bijak Menyikapi Perilaku Flexing di Sosial Media

  1. Tak Perlu Di hiraukan
    Bila orang hal yang demikian menjalankan flexing dalam hal positif dan memotivasi, mungkin kamu bisa mengikutinya. Umpamanya, orang hal yang demikian memamerkan kelulusan studinya di luar negeri dengan beasiswa. Nah, hal ini mungkin masih dalam batas wajar dan bersifat positif.
  2. Namun, sekiranya orang hal yang demikian memamerkan gadget baru, tas baru atau harta lain, sebaiknya cuek alias tak usah di hiraukan. Jangan sampai kamu pun membanding-bandingkan diri lalu pun menjadi down atau insecure.
  3. Hindari Persaingan
    Sebisa mungkin hindari perasaan mau bersaing dengan pelaku flexing. Sikap hal yang demikian hanya akan menambah bobot pikiran dan persoalan baru. Tidak akan ada kampiun perihal siapa yang punya kehidupan terbaik. Tiap-tiap-tiap-tiap orang memiliki timeline kehidupannya masing-masing
  4. Berterima Dan Jaga Rasa Percaya Diri
    Ada kalanya kamu merasa tidak percaya diri dan merasa terintimidasi saat seseorang memamerkan hartanya. Nah, selalu syukuri tiap-tiap-tiap-tiap hal yang telah kamu miliki dan hadapi dengan rasa percaya diri.
  5. Dengan demikian itu, kamu tidak akan terintimidasi oleh aksi pamer pelaku flexing. Jangan biarkan, omongan atau sikap mereka membuat kamu rendah diri. Sebab, tiap-tiap-tiap-tiap orang memiliki goals atau pencapaian dalam hidup yang berbeda-beda.
  6. Hadapi Secara Santai
    Tidak usah bereaksi berlebihan saat menghadapi orang yang menyenangi pamer harta. Santai saja dan pahami mengapa mereka butuh pengakuan seperti itu. Justru, kamu perlu berkaca dari mereka agar tidak menjalankan hal yang serupa.
  7. Jangan Mencoba Mempermalukannya
    Mempermalukan pelaku flexing hanya akan membuat mereka semakin agresif. Mereka akan semakin terpacu untuk terus menggambarkan diri. Maka dari itu, simpan tenagamu dan tak usah hiraukan apa pun yang mereka lakukan. Fokus untuk mengoptimalkan diri dan mencapai goals yang sudah kamu tetapkan.

Nah. Setelah tahu tentang Flexing, mulai dari pengertian, tujuan dan cara menanggapinya apakah sobat Kompihub masih memuja budaya pamer ini?