Miliarder sekaligus CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk melihat bahwa Federal Reserve akan terlalu lambat untuk menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
“Kekhawatiran saya dengan cara Federal Reserve membuat keputusan adalah mereka beroperasi dengan terlalu banyak latensi, datamua tidak menarik. Federal Reserbe lambat juga untuk menaikan suku bunganya, dan menurunkannya cukup lambat,” kata Elon Musk.
Elon Musk menambahkan, kebijakan moneter The Fed memberikan pandangan tentang apa yang dilihat oleh pemimpin perusahaan besar memberikan tanggapan atas suku bunga yang tinggi.
Sebagai pemimpin Twitter, Space X, dan perusahaan lain selain Tesla, dia memiliki pandangan lebih luas perihal sektor ekonomi. Ini juga menunjukkan bahwa perusahaan lain yang menjual barang mewah dengan harga tinggi mungkin akan mengalami penurunan permintaan dalam beberapa bulan mendatang. Ia menambahkan bahwa 12 bulan ke depan akan sulit bagi Tesla dan perusahaan lain dari perspektif ekonomi makro karena kenaikan suku bunga Fed sebagai semacam pedal rem pada ekonomi.
Seperti diketahui, The Fed pada 3 Mei 2023 menaikkan suku bunga 0,25% menjadi target antara 5% dan 5,25%. Itu adalah kenaikan suku bunga ke-10 hanya dalam wa berturut turut dalam kurun waktu satu tahun.
Pejabat Fed juga memberikan petunjuk tentatid bahwa kenaikan suku bunga bakal berhenti dalam waktu dekat.
Federal Reserve (Fed) atau Bank Sentral Amerik Serikat (AS) resmi menaikkan suku bungan ke level tertinggi dalam kurun waktu 16 tahun. Mendongkrak suku bunga terus menerus adalah upaya dari Fed untuk memperjuangkan dalam menstabilkan angka inflasi yang kian mengganas.
Pergerakan Fed dalam mendorong suku bungan adalah 5%-5,25%. Kurang lebih setahun lalu/tepatnya maret 2022. suku sebagai acuan harga ini masih berada di kisaran nol persen.
Namun, The Fed telah mengisyaratkan bahwa kenaikan kali ini mungkin akan menjadi yang terakhir untuk saat ini.
“Kami tidak lagi mengatakan bahwa kami mengantisipasi (kenaikan suku bunga lainnya),”, kata ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam sebuah konferensi pers setelah pengumuman suku bunga.
Tetapi Powell juga menolak untuk mengesampingkan tindakan lebih lanjut, dengan mengatakan: ” kami akan melangkah dengan didorong oleh data yang masuk.”
The Fed menaikkan suku bunga cukup tinggi di tahun lalu, Ketika biaya pangan dan energi di AS melonjak cepat. Suku bunga yang tinggi secara tajam juga menyebabkan meningkatnya biaya pinjaman di seluruh negara ekonomi terbesar dunia. Memacu perlambatan di sektor-sektor seperti perumahan dan menjadi salah satu contoh faktor keruntuhan tiga bank di AS baru-baru ini.
Bank sentral di seluruh dunia, termasuk Inggris dan Eropa, juga mengambil tindakan serupa.
Tinggi suku bunga dapat membuat biaya pembelian rumah, pinjaman untuk memperluas bisnis atau mengambil hutang lainnya. Dengan menaikkan biaya tersebut, para pejabat memperkirakan permintaan akan turun dan inflasi juga turun.
Kompihub - Rupiah vs Dolar. Nilai tukar rupiah menguat ke Rp14.913 per dolar AS pada…
Tahun ini merupakan peringatan ke-25 tahun reformasi nasional. Peringatan Hari Reformasi Nasional pada 21 Mei…
Wisata Lembah Purba, Sukabumi, Jawabarat belakangan ini viral pada perbincangan media sosial karena memiliki beberapa…
Industri kripto tak lama lagi akan ada event Halving Bitcoin yang akan terjadi pada 2024.…
Kompihub - Tokoh penemu arus listrik adalah Thomas Alva Edison, dirinya adalah seorang pengusaha yang…
Obat penenang khusus hewan yakni xylazine belakangan banyak pengguna yang menggunakan narkoba tersebut di Amerika…